IPOL.ID-Belum adanya bukti kongrit soal beasiswa untuk perenang Azzahra Permatahani membuat Ayahnya, Ir.Hanif Rusjdi MM, tidak putus asa. Mantan manager SEA Games tenis meja ini berencana mengadu ke Kemenpora, KONI dan KOI.
” Saya akan terus berjuang untuk mempertanyakan soal kemana uang beasiswa dari FINA itu, diantaranya dengan menyurati Kemenpora, KONI Pusat, serta KOI,” ujar Hanif Rusjdi MM kepada awak media di Senayan, Jakarta, Selasa(17/1).
Ia juga berharap agar PB PRSI duduk satu meja untuk menjelaskan soal transparansi beasiswa itu. Karena anehnya, Azzahra yang menandatangani beasiswa dari FINA tersebut, tapi uangnya justru dipergunakan untuk membayar gaji pelatih asing. Padahal, kata Hanif pelatih tersebut sudah dibayar melalui anggaran kemenpora.
Lebih lanjut Hanif berharap agar PRSI memanggil dirinya untuk duduk bersama dan membuka soal beasiswa dari FINA ini agar terang benderang.”Saya berharap agar PB PRSI memanggil saya dan duduk bersama untuk buka-bukaan permasalahan ini,”ungkapnya lagi.
Seperti diketahui, Azzahra Permatahani mendapatkan beasiswa dari Federasi Renang Internasional (FINA) atau World Aquatics pada 2019, sebesar 1500 dollar AS perbulan selama 12 bulan.
” Pernyataan dari PB.PRSI pada beberapa media online tanggal 14 Januari 2023, hal yang disampaikan sama sekali tidak dapat diterima, kami perlu bukti,” ujar Hanif melalui siaran persnya, Selasa.
Sebelumnya, Wakil Ketua PRSI Harlin Raharjo menanggapi pertanyaan dari orang tua Azzahra yakni Hanif Rusjdi yang menyebut PB PRSI tidak transparan terkait penggunaan dana beasiswa FINA Scholarship Programme untuk Azzahra sekitar 3 tahun lalu.
“Azzahra pada 2019 mendapat full benefit dari beasiswa FINA, salah satunya dengan mengikuti semua pertandingan yang dipersiapkan untuk Olimpiade Tokyo 2020 (2021),” ujar Harlin seperti dikutip dari ANTARA via telepon Jumat.
Menurut Hanif, Azzahra telah menandatangani penerimaan dana bantuan bea siswa selama 1 (satu) dari FINA pada formulir “Bourses Olympiques pour entraineurs Formulaire de Candidature” berjumlah 12 (dua belas) kali, yaitu Januari 2019 s.d. Desember 2019. Ini diketahui PB.PRSI dan Pelatih (laporan kegiatan). (bam)