IPOL.ID – Keberanian pedagang nasi goreng yang melawan komplotan begal di Jalan Cipinang Muara Raya, Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, patut diacungi jempol.
Meski demikian, akibat kejadian itu pedagang nasi goreng yakni Muzamil, 38, menjadi korban dari komplotan begal. Korban mengalami luka akibat dibacok senjata tajam pada kedua lengan dan kupingnya. Sehingga dia mendapatkan 22 jahitan.
Muzamil mengatakan, dirinya menjadi korban komplotan perampok bersenjata tajam saat sedang beristirahat depan satu toko pada Senin (30/1) sekitar pukul 02.30 WIB.
“Pas saya lagi dagang sambil telponan sama teman, tiba-tiba datang dua orang tak dikenal naik motor. Mereka langsung minta handphone saya sambil nodong pakai belati,” ungkap Muzamil, pada Senin (30/1).
Kala itu, karena tidak memberi ponselnya dan Muzamil berupaya mempertahankan diri dari serangan pelaku sehingga mengalami luka robek pada kedua tangan dan kuping bagian kanan.
Para pelaku membagi buta melakukan penyerangan kepada korban. Meski menderita luka berat, upaya perlawanan dilakukan korban berhasil mencegah komplotan begal tersebut merampas handphonenya.
“Handphone enggak keambil, tapi saya luka. Pelakunya itu masih remaja, saya enggak ingat ciri-cirinya karena gelap. Tapi motor mereka matic Spacy warna merah, mereka kabur ke arah Pondok Bambu,” katanya.
Beruntung dalam keadaan lemah karena kehilangan banyak darah akibat luka diderita, Muzamil berhasil menghubungi temannya untuk meminta pertolongan.
Muzamil sempat dibawa ke dua rumah sakit hingga akhirnya mendapat penanganan medis di Rumah Sakit (RS) Islam Pondok Kopi, Duren Sawit.
“Tadinya saya mau lapor polisi, tapi karena enggak ada saksi dan takut ribet jadi enggak lapor. Memang pas kejadian lagi sepi, di sekitar lokasi ada CCTV tapi enggak tahu menyorot aksi pelaku perampokan itu atau enggak,” tutupnya. (Joesvicar Iqbal)