IPOL.ID – Benar, semua makhluk butuh istirahat. Di antaranya tidur. Tidur diperlukan untuk menjaga kesehatan dan metabolism. Tidur juga bisa memberi kemampuan belajar dan menyerap informasi. Fungsi otak juga dibuat lebih baik melalui tidur.
Manusia sendiri menghabiskan kira-kira sepertiga dari hidup mereka untuk tidur. Sementara dalam kerajaan hewan, beberapa , seperti koala dan kukang, menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk tidur.
Nah, yang menarik ternyata ada sebagian kecil hewan yang ternyata tidak tidur. Fenomena ini cukup menarik dan membingungkan ilmuwan. Masih belum jelas bagi para peneliti mengapa beberapa hewan di bawah ini harus mengambil keadaan tidak tidur dan hanya mengaktifkan mode “pasif” nya untuk beristirahat?
Yuk simak ulasan para peneliti yang sudah menelusuri beberapa hewan yang tidak tidur.
Lumba-Lumba
Mamalia laut yang ceria ini tidak membutuhkan tidur untuk jangka waktu tertentu. Faktanya, lumba-lumba hidung botol yang baru lahir (Tursiops truncates) bahkan tidak tidur selama bulan pertama kehidupannya. Alasannya sederhana: mereka harus muncul kembali untuk mendapatkan udara segar setiap 3 hingga 30 detik sekali.
Mencoba untuk menutup mata di antara waktu mengambil napas, akan membawa istilah “tidur mikro” ke tingkat yang sama sekali baru. Dan selama masa terjaga yang panjang ini, ibu mereka juga akan tetap waspada untuk mengawasi dan mengarahkan anak-anaknya.
Bahkan setelah lumba-lumba dewasa, mereka juga tetap tidak tidur dengan cara biasa yang dikenali manusia yakni dengan memejamkan mata. Lumba-lumba dewas hanya benar-benar tidur dengan satu mata terbuka. Perilaku ini disebut unihemispheri yakni separuh otak lumba-lumba akan tetap terjaga sepanjang waktu sementara separuh lainnya beristirahat. Begitu seterusnya.
Mengapa perilaku ini harus lumba-lumba jalani? Tidak lain dan tidak bukan karena mereka harus mengatur pernapasannya secara sadar. Diketahui, hal yang sama juga diamati terjadi pada spesies paus pembunuh (Orcinus orca).
Burung Fregat / Cikalang Hebat
Ada banyak jenis burung fregat (frigatebird). Terdapat 5 spesies yang masuk dalam jenis fregat ini. Namun yang akan kita bahas adalah the great fregatbird / Cikalang Hebat (selanjutnya kita sebut fregat saja). Ciri khas dari fregat jenis ini adalah memiliki dada besar berwarna merah mirip seperti balon pada pelikan.
Nah, burung ini ternyata sama seperti lumba-lumba, dikenal dengan perilaku tidur unihemispheric. Burung fregat akan memanfaatkan tidur unihemispheric di saat yang tepat. Yakni ketika mereka terbang jauh melintasi samudera.
Para peneliti menemukan bukti setelah memasang perangkat kecil yang mengukur aktivitas otak dan menemukan bahwa saat melakukan penerbangan lintas samudra jarak jauh, burung-burung ini hanya tidur dengan setengah dari otak mereka. Mikro sleep setengah otak ini juga hanya dilakukan selama rata-rata 42 menit. Bandingkan dengan keadaan tersadar mereka saat terbang yang lebih dari 12 jam.
Pada burung-burung penjelajah lain, meskipun dibutuhkan penelitian lebih jauh, ditengarai juga memiliki kemampuan seperti burng fregat. Tentu mereka memiliki cara kreatif untuk tidur dengan cepat dan disesuaikan dengan kondisi mereka.
Lalat Buah
Ternyata dalam dunia serangga, ada juga yang memiliki waktu terjaga hampir sepanjang hidupnya, alias hampir tidak tidur sama sekali (mikro sleep). Serangga lalat buah betina (Drosophila melanogaster) adalah salah satunya.
Para peneliti menemukan sebagian kecil lalat buah betina ditemukan tidur rata-rata 72 menit per hari, dengan satu spesimen ditemukan hanya tidur selama 4 menit sehari. Bertentangan dengan eksperimen laboratorium lain terkait kurang tidur, lalat ini faktanya tidak mengalami efek yang merusak karena “tidak tidur” ini. Serangga lain diketahui tidur sangat sedikit atau memasuki keadaan mati suri, yang juga ditandai dengan penurunan metabolisme, suhu tubuh, dan kewaspadaan.
Ubur-Ubur
Sejumlah studi sejauh ini menemukan fakta bahwa hewan yang tidak memiliki sistem saraf pusat seperti ubur-ubur (Chrysaora fuscescens), tidak membutuhkan tidur. Hingga studi terbaru menunjukkan bahwa ternyata ubur-ubur memasuki kondisi “seperti” tidur di malam hari.
Denyut dan daya tanggap mereka terhadap rangsangan dasar menurun secara nyata untuk waktu yang lama. Setidaknya ini memberikan kesan “tidur” untuk ubur-ubur. Mereka tentu tidak akan mengalami tidur dalam tahap sangat nyenyak dan tidak sadar (deep trance) yang sama seperti yang terjadi pada manusia dan mamalia lain.
Katak
Apa beda katak dengan kodok? Secara morfologi tubuh, kulit kodok lebih kasar, berbintil, dan kering karena tidak hidup di air. Sementara katak berkulit lebih licin karena tinggal di perairan. Karena beda habitat, kodok memiliki kaki lebih pendek sehingga lompatannya jauh lebih pendek dibanding katak. Ukuran tubuh keduanya juga berbeda. Kodok lebih gempal sementara katak lebih langsing, kecil, dan lincah.
Nah, katak adalah salah satu hewan amphibi yang punya perilaku hibernasi (atau tidur penuh sepanjang waktu dan di musim tertentu). Namun pada waktu bukan hibernasinya, ternyata katak (Lithobates catesbeianus) tidak melakukan tidur sama sekali.
Dalam salah satu satu percobaan menunjukkan bahwa katak tidak tidur karena mereka selalu bereaksi terhadap rangsangan dengan cara yang sama. Namun, demikian penelitian ini harus diungkap lebih jauh, karena pada kenyataannya, kataj juga memiliki saat-saat tidur yang tidak biasa atau terputus-putus. Dengan kata lain, sama seperti hewan-hewan yang telah diterangkan sebelumnya, katak juga tidak memiliki waktu tidur yang benar-benar dalam keadaan tanpa sadar.
Demikian sahabat ipol.id, beberapa hewan yang bisa dikatakan “tidak tidur”. Meskipun definisi tidur cukup beragam di seluruh dunia hewan, tampaknya tidur adalah kebutuhan universal. Bisa dibilang perilaku “tidak tidur” ini mungkin bukan keadaan deep sleep yang memicu mimpi yang kita kenal. Namun hewan-hewan ini diakui memiliki waktu tidur yang tidak biasa dan hanya melakukan “tidur” dengan setengah sadar tidak terjadi pada jadwal yang teratur.
Hewan-hewan di atas telah membentuk pola kreatif untuk mengisi ulang baterai mereka. Dengan banyaknya spesies dan keanekaragaman hewan di dunia ini yang belum disentuh oleh sebuah penelitian, memungkinkan masih banyak lagi daftar hewan yang tidak tidur dengan normal. (timur arif)