Pihak keluarga pun meminta pertanggung jawaban pihak kampus. Keluarga menaruh curiga lantaran meninggalnya korban terkesan ditutup-tutupi.
Pihak keluarga baru diberitahu setelah jenazah almarhum berada di Rumah Sakit Grestelina, pada Sabtu pagi (14/1).
“Kami minta pihak kampus Unhas selidiki, kalau memang ada keganjalan, harus bertanggung jawab,” kata Ibu almarhum, Pemilo Tulung.
Jenazah saat ini disemayamkan di rumah duka di Jalan Satelit, Kecamatan Tamalanrea, Makassar.
Ketua Mapala 09 Unhas, Ibrahim mengatakan, jika korban sempat tidak enak badan saat mengikuti pendidikan dasar.
“Maghrib kemarin korban tidak enak badan tapi tetap jalan. Sekitar jam 11 malam, dia sudah tidak sadarkan diri,” ujarnya.
Panitia kemudian langsung mengevakuasi korban turun dari gunung, namun korban meninggal saat dalam perjalanan.
“Kami evakuasi dari atas gunung turun ke permukiman warga sekitar lima jam. Subuh baru tiba. Jadi pagi baru infokan keluarga, karena juga baru dapat jaringan,” katanya. (Far)