Setelah orang menerima perubahan, mereka bisa masuk ke zona berikutnya yang disebut dengan Zona Adopsi. Disebut demikian karena orang di zona ini bersedia untuk mencoba dan mengadopsi cara-cara baru, perilaku-perilaku baru. Saya senang menyebut zona ini dengan Zona Pembelajaran.
Zona Adopsi/Pembelajaran ini tak mudah. Sebab mencari cara baru artinya mencoba hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Kita lihat bagaimana guru-guru mulai membuat video rekaman mereka mengajar. Perusahaan pizza kenamaan menggelar produknya di depan toko bahkan menjualnya dengan sepeda motor.
Jenama (merek) kafe terkemuka yang biasa dianggap elit karena sering jadi tempat pertemuan mengembangkan produk kopi dalam kemasan botol. Semua bereksperimen. Semua mencoba keluar dari zona nyaman mereka. Sampai kapan? Belum tahu. Saya merasa saat ini kita masih ada di zona ini.
Dunamis, perusahaan konsultan tempat saya berada misalnya, telah menemukan format yang relatif ajeg untuk pembelajaran jarak jauh secara daring. Tapi toh permintaan pelanggan begitu rupa sehingga yang dianggap ajeg itu sejatinya terus diadaptasi. Zona ini juga bisa disebut sebagai zona inovasi, tempat ide-ide baru yang orisinil lahir. Keterpaksaan kita selama dua tahun lebih membuat banyak rintisan inovasi muncul, sebab ia tak semata dikungkung oleh untung rugi. Coba saja, sebab yang lama memang tak lagi bisa kita andalkan.