IPOL.ID – Pengamat Transportasi, Azas Tigor Nainggolan meyakini manajemen baru PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bisa membangun layanan lebih baik ke depannya. Sebab, Direktur Utama PT Transjakarta, Kuncoro Wibowo yang baru diangkat Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono memiliki pengalaman di PT KAI.
“Komisaris dan Dirut Transjakarta yang baru ini adalah mantan direktur di PT KAI, tentu memiliki pengalaman dalam mengelola layanan transportasi publik. Semoga dengan pengalaman mereka itu mereka memperbaiki layanan Transjakarta,” ujar Azas dalam pesan singkatnya, Kamis (12/1/2023).
Menurutnya, manajemen baru Transjakarta ini harus memprioritaskan layanan keselamatan, kenyamanan dan akses bagi pengguna Transjakarta. Transjakarta, tegasnya, menjadi transportasi publik andalan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diyakini bisa mengurangi kemacetan lalu lintas. Hal ini sejalan dengan aksi perbaikan yang dilakukan PJ Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono untuk mengatasi kemacetan Jakarta dengan menyediakan layanan transportasi umum yang aman, nyaman dan akses yang mudah.
“Melihat pengalaman selama 4 tahun ini, atau setidaknya sepanjang tahun 2022 menunjukan bahwa masyarakat pengguna Transjakarta belum mendapatkan haknya untuk bertransportasi secara manusiawi, yakni aman – nyaman dan akses sebagaimana dilindungi dalam Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya 16 Desember 1966,” jelasnya.
Terlebih, lanjutnya, dalam pasal 138 UU no:22 Tahun 2009 disebutkan bahwa Pemerintah bertanggung jawab atas penyelenggaraan angkutan umum yang selamat, aman, nyaman dan terjangkau. Sebagai BUMD, kata Azas, seharusnya PT Transjakarta seharusnya menjadi alat pemerintah dalam hal ini Pemda Jakarta dalam memberikan layanan transportasi yang aman atau selamat, nyaman dan akses atau terjangkau.
Direktur Utama Transjakarta yang baru, M Kuncoro Wibowo menyatakan siap menjalankan amanah memimpin BUMD milik Pemprov DKI di bidang transportasi. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan angkutan umum, ungkapnya, Transjakarta akan fokus pada perbaikan keselamatan layanan dan operasional sesuai rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Kami lanjutkan apa yang dilakukan manajemen yang sekarang. Fokus utama tentu keselamatan (penumpang) dan aspek pelayanan,” kata Kuncoro kepada wartawan.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta, Fitria Rahadiani mengungkapkan, Keputusan Para Pemegang Saham di luar RUPS mengangkat M Kuncoro Wibowo diangkat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Keputusan itu merupakan langkah penyegaran organisasi dalam upaya melakukan transformasi integrasi transportasi publik. Terlebih, ucapnya, pertimbangan lainnya adalah memperhatikan bahwa Transjakarta menjadi salah satu sarana transportasi utama di Jakarta.
“Pergantian (Dirut) ini merupakan bagian dari upaya dan strategi yang dilakukan Para Pemegang Saham, untuk melakukan penyegaran dalam jajaran pengurus Transjakarta. Sehingga, diharapkan Transjakarta mampu memaksimalkan pelayanan transportasi umum kepada warga Jakarta,” ujar Fitria kepada wartawan, Rabu (11/1/2023).
Selain itu, Fitria juga menambahkan, figur M Kuncoro Wibowo layak diberikan kesempatan dalam membawa pembaruan terhadap internal maupun eksternal organisasi Transjakarta ini. Hal ini tidak lepas dari pengalamannya dalam mengurus transportasi massal, seperti di PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero).
“M Kuncoro Wibowo memiliki pengalaman pekerjaan dalam transformasi perusahaan, salah satunya di PT KAI (Persero). Diharapkan ia mampu mewujudkan PT Transportasi Jakarta menjadi katalis integrasi, dan menguatkan sistem internal, untuk keamanan, kenyamanan dan keselamatan transportasi publik,” tutur Fitria.
Selanjutnya, kata Fitria, pemegang saham juga menyetujui pengunduran diri Komisaris Utama (Komut) sebelumnya, Sudirman Said, dan mengangkat Luky Arliansyah sebagai Komisaris yang juga ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Komisaris Utama. Selain itu, pengangkatan Bambang Eko Martono sebagai Komisaris diharapkan juga dapat meningkatkan pengawasan atas kinerja Perseroan. (Peri)