Oleh : Ahmad Daryoko (Koordinator INVEST)
IPOL.ID – Sekali lagi, saat Jepang di bom atom Tahun 1945 sehingga hancur berantakan, saat itu Kaisar Hirohito langsung memimpin rakyat Jepang untuk bangkit kembali membangun negeri yg sudah hancur lebur itu. Tetapi strateginya tidak dengan cara undang investor luar negeri, hutang ke LN, apalagi menggadaikan sumberdaya alam ( karena memang miskin SDA).
Yang dilakukan Sang Kaisar sebagai langkah awal saat itu adalah melontarkan sebuah pertanyaan ke rakyatnya, ” Masih adakah guru yang masih hidup ?” Inilah langkah Visioner itu. Dan dalam tempo dua dasa warsa Jepang mulai bangkit sebagai negara industri.
Bukan langkah pragmatis seperti serahkan sumberdaya alam ke asing, jual BUMN, utang ke LN, undang investor untuk membangun pembangkit setelah itu pembangkit sendiri di “suntik mati” lalu dijual ke pedagang besi tua.
Atau tiba-tiba bangun tidur ingin bangun kereta cepat, bangun power station 35 ribu MW, ingin bangun ibu kota ditengah hutan, dan seterusnya. Hal seperti itu memang spektakuler dan “menggelegar”, tetapi hakekatnya hanya merupakan langkah “ecek – ecek” bukan langkah yang visioner seperti Kaisar Jepang di atas. Yang sampai kapanpun tidak akan menjadikan rakyat maju ! Kecuali hanya akan menambah utang ribuan triliun sebagai warisan ke anak cucu kelak.