“Hanya untuk istilah yang dilakukan itu untuk jaga-jaga saja kalau terjadi apa-apa. Sebenarnya itu cadangan saja,” tambah Wapres.
Untuk mengantisipasi ketersediaan beras di pasaran, Wapres menyebut pemerintah melakukan sejumlah tindakan.
Indonesia masih surplus beras pada 2022 ini, jadi tidak ada masalah. “Soal harga beras naik itu pasti karena imbas dari krisis pangan global yang memang sekarang naik, oleh karena itu, BBM naik, jadi dampak-dampak itu tentu akan berpengaruh,” jelas Wapres.
Wapres mendorong Kementan mendiversifikasi pangan lokal secara masif. “Rakyat masih tergantung pada beras sebagai makanan pokok. Kementerian Pertanian menargetkan konsumsi beras turun ke posisi 85 kg per kapita per tahun dari sekitar 92 kg per kapita pada 2020,” jelas Wapres. (ahmad)