IPOL.ID – Perusahaan mobil terbang asal Cina, Xpeng Aeroht berencana memproduksi mobil terbang secara massal. Ditargetkan rencana tersebut akan terealisasi pada 2025 mendatang.
“Mobil terbang mendekati kenyataan dan kami pikir ini adalah waktu yang tepat untuk ikut serta. Industri ini telah menghasilkan banyak terobosan teknis, mulai dari pengurangan bobot hingga penghindaran rintangan dan elektrifikasi,” kata Presiden Xpeng, Brian Gu dikutip dari bloomberg, Sabtu (7/1).
Dalam XPEN 1024 Tech Day untuk yang pertama kalinya di dunia, perusahaan mobil terbang terbesar di Asia ini, telah merilis versi terbaru dari mobil terbang lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL) bertenaga listrik.
Didesain untuk penerbangan udara dan berkendara di jalan raya, mobil terbang ini dilengkapi dengan sistem lipat rotor yang ramping untuk percakapan yang mulus antara mengemudi dan terbang.
“Itu dilengkapi dengan sistem kontrol penerbangan baru yang dilengkapi dengan fungsi kontrol toleran kesalahan dan sistem cadangan mesin ganda untuk memastikan keamanan,” tulis Xpeng Aeroht dalam press rilisnya.
Namun, konsep mobil terbang yang digagas Aeroht untuk menyesuaikan kebutuhan penggunanya bukanlah dimaksudkan untuk terbang terus menerus, melainkan dirancang untuk dikendarai di jalan lebih dari 90 persen waktu dan hanya diterbangkan saat terjadi kemacetan atau hambatan.
Mobil yang menggunakan empat mesin listrik dan baling-baling ini diperkirakan akan diproduksi massal pada tahun 2025 mendatang. Mobil ini akan dibanderol dengan harga sekitar 1 juta Yuan atau sekitar 140.000 Dollar US. Mengikuti nilai tukar Dollar US terhadap Rupiah pada Senin (2/1), setidaknya mobil terbang ini dihargai sekitar Rp2,1 miliar.(Yudha Krastawan)