IPOL.ID – Pascabanjir yang melanda wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, dan berdampak terhadap 1.470 jiwa, kini warga bergotong royong membersihkan sisa-sisa lumpur tebal di lingkungannya masing-masing, Senin (6/2).
Sebelumnya diketahui banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Pidie Jaya. Hal itu juga membuat DAS Krueng Meureudu meluap, Sabtu (4/2).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya mencatat wilayah terdampak banjir meliputi Desa Dayah Usen, Desa Blang Cut, Desa Pante Berne, Desa Dayah Kruet dan Desa Meunasah Mancang di Kecamatan Meurah Dua. Selanjutnya Desa Lhok Nga dan Desa Meunasah Lhok di Kecamatan Merureudu.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menerangkan, berdasarkan pendataan per Minggu (5/2) kemarin, ada sebanyak 480 rumah, 3 fasilitas pendidikan, fasilitas umum dan rumah ibadah terdampak banjir.
Laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Pidie Jaya per Senin (6/2) hari ini, banjir telah surut dan menyisakan lumpur serta puing lainnya. Masyarakat bersama Tim BPBD Kabupaten Pidie Jaya bergotong-royong untuk pembersihan dibantu alat berat.
“Sudah surut. Sekarang sedang pembersihan,” tukas Pusdalops BPBD Kabupaten Pidie Jaya.
Menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem ditandai hujan deras disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. Termasuk Provinsi Aceh hingga pertengahan Februari 2023.
Kabupaten Pidie Jaya menurut prakiraan cuaca BMKG untuk Selasa (7/2) esok, bakal mengalami turun hujan dengan intensitas ringan pada dini hari dan siang hari.
Untuk mengantisipasi mengurangi dampak risiko bencana banjir susulan, maka BNPB mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah melakukan upaya mitigasi. Meliputi pemantauan kondisi sungai, pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air.
Kemudian melakukan monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan agar dilakukan secara berkala.
Masyarakat diharapkan agar selalu memperhatikan kondisi debit sungai dan menghindari lereng curam yang minim vegetasi. “Bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai agar melakukan evakuasi mandiri sementara jika terjadi hujan menerus dengan intesitas tinggi selama lebih dari satu jam,” tutupnya. (Joesvicar Iqbal)