IPOL.ID- Ada pemandangan tak biasa di lapangan Aldiron, Pancoran Jaksel malam ini. Para mantan pemain tim Nasional Indonesia dari berbagai generasi berkumpul alias reuni. Mereka juga bertanding sepakbola meski usia tidak muda lagi.
Usai bermain bola, mantan legenda yang telah mengharumkan nama bangsa ini menggelar diskusi. Mereka mengkritisi PSSI yang dianggap gagal dalam melakukan pembinaan dan prestasi timnas sepak bola di Indonesia yang tak kunjung membaik.
Para mantan tersebut diantaranya, Dede Sulaeman, Anjas Asmara, Rony Paslah, Sutan Harhara, Herry Kiswanto, Ajat Sudrajat, Elly Idris, Rully Nere, serta Wasit Nasional Jimmy Napitupulu menilai PSSI saat ini jalan ditempat dalam melakukan pembinaan.
Para mantan dan legenda sepakbola Indonesia itu berkumpul dan berdiskusi mengenai perkembangan pembinaan sepak bola di tanah air saat ini, jelang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang menurut rencana digelar 16 Februari mendatang.
Mantan pemain sepak bola Nasional, Anjas Asmara dengan pedas mengkritik PSSI yang tidak becus dalam melakukan pembinaan. Kegagalan Timnas di Piala AFF kemarin adalah satu yang disorotinya.
“PSSI tidak becus dalam mengelola sepakbola Indonesia. Menurut saya, selama ini belum ada prestasi yang membanggakan masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Senada juga dikemukakan oleh Dede Sulaeman yang mengatakan bahwa selama ini, PSSI tidak melibatkan para mantan pemain untuk terlibat di jajaran Direktur Timnas.
“Selama ini tidak ada mantan pemain Timnas yang dilibatkan, semua bicara masalah lisensi. Padahal, pengalaman mereka ketika memperkuat Tim Indonesia penting untuk diaplikasikan, bukan cuma lisensi,” paparnya.
Secara khusus, ia juga menyoroti soal pembinaan. Menurutnya, pembinaan usia muda sangat penting untuk lebih banyak lagi mencetak pemain sepakbola andal. Bukannya mengedepankan naturalisasi pemain.
Dikatakan, naturalisasi pemain mencerminkan buruknya pembinaan sepakbola indonesia, karena menginginkan hasil instan. (bam)