Sementara itu secara khusus, keluarga korban tragedi Kanjuruhan juga bertemu dengan manajemen dan direksi Arema FC.
Rini Hanifah ibu dari korban meninggal bernama Agus Rianshah asal Purwosari Pasuruan serta Juariyah ibu dari korban bernama Sfwa Dinar asal Muharto, Kota Malang mengungkapkan dukungannya agar Arema terus eksis.
“Anak saya kehilangan nyawa gara-gara Arema, masa Arema mau bubar. Rumah saya ini jauh pak, saya Pasuruan, anak saya kalau tidak punya uang melihat Arema, saking sayangnya saking cintanya pada Arema jual baju jual sepatu demi Arema, masa Arema mau bubar kayak apa ini kebanggaan anak saya kalau tidak ada lagi,” kata Rini Hanifah terisak.
“Kemana sepak bola hiburannya anak saya ini pak, kebanggaan anak saya ini pak. Kalau bisa, lanjut jangan sampai bubar, Apapun yang terjadi jangan sampai bubar, jangan mau dipecah belah. Saya itu mangkel, demi Allah saya sedih kalau Arema dijelek-jelekkan,” tambahnya.
Juariah juga mencurahkan isi hatinya dihadapan Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI), Tatang Dwi Arifianto.