IPOL.ID – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol Petrus Reinhard Golose menyampaikan, pada tahun ketiga BNN saat ini, diketahui temuan banyak masalah narkotika. Utamanya masalah metamfetamin, kedua cannabis sativa.
“Kita tahu bersama, terkait cannabis sativa sudah ada keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa cannabis adalah narkotika golongan I,” kata Komjen Petrus Golose usai melantik Brigjen Pol Tantan Sulistyana sebagai Sekretaris Utama (Sestama) BNN dan Brigjen Pol I Wayan Sugiri sebagai Deputi Pemberantasan BNN yang baru, di Markas BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (21/2).
Kepala BNN mengatakan, sekarang pada pelaksanaan rehabilitasi yang dilakukan BNN, ada anak di bawah umur. Di Undang-Undang (UU) anak usia di bawah 18 tahun menjadi prioritas direhabilitasi.
Kenapa (anak di bawah umur) jadi prioritas? Golose mengatakan, bicara rehabilitasi agar orang itu hidup layak lagi, penyelesaiannya bukan penjara.
“Untuk itu, kita desak kepada pembentuk UU untuk merubah, jika pengguna biar direhabilitasi,” tutur Golose.
Mengenai isu lainnya, yaitu pemberantasan akan masuknya barang metamfetamin yang banyak dikirim dari luar negeri ke Indonesia. Kemudian kaitannya dengan pelantikan Deputi Pemberantasan BNN yang baru.
“Nantinya ditargetkan Deputi Pemberantasan harus mengkoordinir seluruh BNNP di 34 Provinsi, dan 4 Provinsi yang baru belum ada, walaupun di Papua masalah narkotika dan terutama masalah cannabis juga cukup signifikan,” tegas Kepala BNN.
Kemudian di 173 kabupaten dan kota yang mempunyai Unit Pemberantasan sehingga akan digalakkan. Karena awal tahun biasanya suplay narkotika bakal tinggi.
“Walau dalam suasana Covid-19, tempat hiburan banyak yang buka, tetapi pakainya (narkoba) bukan di tempat hiburan, melainkan di apartemen, rumah kosong, dan kosan, pemberantasan di lokasi ini akan kami galakkan,” tegas Petrus Golose.
Dalam kesempatan itu, Kepala BNN berharap seluruh pegawai, khususnya para pejabat baru dilantik dapat bekerja penuh semangat. Sehingga dapat terus menjaga kepercayaan masyarakat hingga menjadikan BNN sebagai institusi dicintai dan dibanggakan masyarakat.
“Kepada Sekretariat Utama dan Deputi Pemberantasan BNN yang baru, saya percaya saudara mampu menjadi pemimpin dapat memberi contoh teladan kepada seluruh pegawai, selalu memberi kontribusi positif melalui gebrakan inovatif, sinergis, dan positif,” harap Golose.
Kepala BNN juga mengajak seluruh jajarannya segera melakukan akselerasi war on drugs dengan langkah optimal guna menyelamatkan generasi penerus bangsa dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
Sementara itu, Deputi Pemberantasan BNN yang baru, Brigjen I Wayan Sugiri menegaskan, kedepan BNN menargetkan pemberantasan dengan menuju ke hulu dari Aceh, Sumatera dan bawahannya. Demikian juga hilirnya akan diinformasikan bagi (bandar) yang lolos supaya wilayah BNNP bekerja.
“Tetap karena transnasional organization crime barang itu dikirim dari luar ke Indonesia. Jadi kita bekerjasama dengan stakeholder di luar negeri untuk bekerjasama agar memberikan informasi lebih banyak lagi,” tegas Sugiri.
“Kemudian pada desa-desa dilakukan pembersihan dari bahaya narkoba, ada Desa Bersinar di situ,” tutupnya.
Sekadar diketahui pada giat Pelantikan dan Sumpah Jabatan pimpinan tinggi Madya itu, berlangsung khidmat di Gedung Tan Satrisna BNN, Cawang. Dihadiri sejumlah pejabat pimpinan tinggi Madya dan Pratama di lingkungan BNN serta Kelompok Ahli BNN diwakili Ahwil Luthan. (Joesvicar Iqbal)