Sehingga diharapkan, selain memiliki ilmu dan pengetahuan soal agama, para santri juga bisa mengedukasi masyarakat sekitarnya dalam hal kesehatan dan penerapan PHBS. Tentu ini harus didahului dengan perbaikan di internal pesantrennya dulu.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan yang diberikan, diawali dengan screening serta pencatatan data tentang berat badan dan usia. Setelah itu, ada juga pelayanan kesehatan untuk melihat lebih detail kondisi kesehatannya seperti seperti cek mata, telinga, mulut, kulit, kuku, jantung dan keluhan-keluhan lainnya. Setelah itu, pemeriksaan gigi dan terakhir, para santri diberikan obat serta vitamin.
“Tahap pertama ini, penerima manfaatnya 100 santri dan santriwati di daerah Bogor. Kami juga baru menargetkan di daerah Kecamatan Rumpin dan Leuwiliang. Nanti di tahap kedua kita akan coba program seperti ini di luar Bogor dan di luar Jawa . Program ini hanya dua pekan dan akan dievaluasi. Jika nanti dibutuhkan perawatan lebih lanjut baru kita berikan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan,” jelasnya.