IPOL.ID – Sebanyak 50 anggota Tim Pencarian dan Pertolongan Indonesia (INASAR) dan rombongan delegasi kemanusiaan untuk Turki telah kembali ke Tanah Air. Pemerintah Indonesia menyatakan akan selalu siap memberikan dukungan kemanusiaan ke Turki.
Seluruh rombongan tersebut dibawa dari Bandara Adana Sakirpasa, Turkiye menggunakan pesawat Airbus A330-343 milik Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 7990 dan mendarat dengan mulus di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (24/2) sekitar pukul 14.28 WIB.
Turut menyertai rombongan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bersama delegasi lainnya.
Pada upacara penyambutan tim INASAR dan rombongan delegasi lainnya, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, misi kemanusiaan yang diberikan Pemerintah Indonesia untuk percepatan penanganan bencana gempabumi Turki Magnitudo 7,8 telah dilaksanakan baik. Ke depannya, Pemerintah Indonesia akan melaksanakan segala hal dianggap perlu memberikan dukungan ke Turki.
“Misi kemanusiaan Indonesia tahap keempat telah dilaksanakan baik. Saya (kemarin) menyertai rombongan sebagian telah kembali ke Indonesia. Akan segera kita tindak lanjuti hal-hal yang sudah kita dapat selama saya bersama Kepala BNPB dan seluruh tim,” tutur Muhadjir.
“Intinya kita akan tetap memberikan dukungan untuk rakyat Turkiye semaksimal mungkin,” tambahnya.
Menurut Suharyanto, penarikan kembali 50 anggota tim INASAR dilakukan setelah Pemerintah Turki memutuskan memberhentikan seluruh operasi pencarian, pertolongan dan evakuasi.
Sebelumnya, tim INASAR telah diterbangkan ke Turkiye pada tanggal 12 Februari 2023, atau setelah kurang dari sepekan wilayah Turki diguncang gempa bumi dahsyat, yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 50.000 jiwa.
Dalam operasi selama kurang lebih 12 hari di kawasan Antakya, Provinsi Hatay, Tim INASAR telah berhasil mengevakuasi 15 jenazah korban gempa bumi Turki. Dua di antaranya WNI yang ditemukan di Diyarbakir.
“Karena memang Pemerintah Turki sudah menghentikan proses pencarian, pertolongan dan evakuasi,” terang Suharyanto, Sabtu (25/2).
Meski tim pencarian, pertolongan dan evakuasi INASAR telah kembali ke Tanah Air, dukungan ke Turki masih berlanjut.
Suharyanto menambahkan, sesuai permintaan Pemerintah Turki, tim kesehatan dan satu pesawat Hercules milik TNI AU tetap disiagakan di sana hingga akhir Februari 2023.
“Apakah ada permintaan lanjutan? Nanti kita akan informasikan. Kemudian untuk Hercules sementara akan melaksanakan tugas hingga 2 Maret 2023,” tukas Suharyanto.
“Sekarang tim Indonesia yang masih tinggal di Turki adalah tim kesehatan, sejumlah 119 orang ditambah satu pesawat Hercules TNI AU, yang masih diminta terus melaksanakan tugas oleh Pemerintah Turki sampai tanggal 28 Februari 2023,” tambahnya.
Tidak menutup kemungkinan bantuan Pemerintah Indonesia ke Turki bakal kembali diberikan sesuai permintaan dari otoritas setempat. Dipastikan Pemerintah Indonesia selalu siap memberikan dukungan kemanusiaan ke Turki. (Joesvicar Iqbal)