IPOL.ID – Bunga Edelweiss memiliki nama latin, Anaphalis Javanica. Flora ini dijuluki sebagai bunga keabadian. Disebut demikian karena bunga edelweiss mekar dalam jangka waktu yang cukup lama. Tidak tanggung-tanggung, bunga ini bisa mekar tanpa layu selama 10 tahun.
Yang menjadikan Edelweiss tidak mudah layu adalah hormon etilen. Hormon ini berfungsi untuk mencegah kerontokan pada kelopak bunganya.
Edelweiss sendiri banyak dijumpai tumbuh di daerah pegunungan yang dingin. Bulu pada kelopak bunganya yang tebal memiliki manfaat untuk menghalau udara dingin di pegunungan. Sedangkan bagian akar dari bunga ini bersimbiosis mutualisme dengan jamur mikoriza. Simbiosis akar dan jamur ini bertujuan untuk mempertahankan hidup di tanah yang tandus seperti pada lereng gunung.
Biasanya, jamur mikoriza hidup di tanah vulkanik yang dapat membantu akar bunga ini menyebar lebih luas di dalam tanah. Bagian akar dari edelweis akan mendapat nutrisi serta air untuk pertumbuhan bunga. Jamur mikoriza juga efektif memberikan nutrisi serta air untuk edelweis.