IPOL.ID – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyarankan kepada bakal calon Presiden dan Wakil Presiden tidak mengedepankan politik sentimentil. Sebaliknya, bakal calon Presiden dan Wakil Presiden lebih mengedepankan gagasan yang rasional dan bertujuan untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Politik kita sudah harus lebih dewasa, bukan jualan politik adu domba. Kita sudah letih untuk dipolarisasi, dipecah-belah. 2024 jangan lagi ada narasi-narasi kontradiksi dengan persatuan dan kesatuan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (25/2).
Lebih lanjut, ulama asal Malang Raya ini juga berharap agar para penyelenggara pemilu baik Komisi Pemilihan Umum (KPU), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tegas dalam melaksanakan aturan.
“Jangan lagi ada politisasi identitas, politisasi agama, politisasi tempat ibadah, politisasi masjid. Ini harus tegas, kecuali pemilu ini memang untuk menciptakan perpecahan bangsa, bukan mencari pemimpin untuk kebaikan bersama,” tegas Habib Syakur.(Yudha Krastawan)