IPOL.ID – Lantaran menjadi korban dugaan penculikan saat hendak berangkat sekolah oleh sejumlah orang tak dikenal. Siswa kelas 3 Sekolah Dasar (SD) anak perempuan di wilayah Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, kini mengalami trauma.
Ibu korban, berinisial B mengatakan, sejak kejadian dialami buah hatinya pada Kamis (26/1), kini korban mengalami trauma hingga tidak berani tidur sendiri dan berangkat sekolah inginnya ditemani.
Padahal sebelum kasus percobaan penculikan bermodus mengajak masuk ke mobil dengan iming-iming bermain game di handphone, korban selalu berangkat sekolah seorang diri.
“Setelah kejadian itu antar jemput anaknya. Setelah kejadian jadi ketakutan dia udah enggak berani pergi-pergi,” tutur B di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Jumat (3/2).
Pihak keluarga tidak menyangka kejadian percobaan penculikan itu dialami buah hatinya, karena awalnya mengetahui kasus dari pihak sekolah dan diminta datang menjemput korban pulang.
Sebab, saat kejadian korban dikejar dua dari lima pelaku, korban berupaya melarikan diri hingga tiba di sekolah lalu menceritakan kejadian kepada petugas keamanan dan guru.
“Saya tahunya dari Ibu guru. Dipanggil, disuruh jemput gitu,” ungkapnya.
Sebelumnya, dalam video yang beredar di media sosial, korban menyebutkan kejadian yang dialami awalnya saat dia berjalan kaki berangkat sekolah tiba-tiba diajak menaiki mobil oleh orang tak dikenal.
Dalam aksinya, pelaku yang diperkirakan berjumlah lima orang tersebut menggunakan modus meminta korban masuk ke mobil dengan iming-iming dapat bermain game di handphone mereka.
“Dipanggil orang, disuruh main handphone. Eh tiba-tiba orangnya maksa disuruh masuk ke mobil. Sayanya enggak mau, orangnya masih maksa. Saya akhirnya kabur,” ujar korban.
Ketika itu, korban berupaya melarikan diri ke permukiman warga, namun dua dari lima pelaku yang berperawakan besar justru turun lalu berlari mengejar korban dengan tetap memaksa korban.
Beruntung upaya korban melarikan diri dan berhasil karena setelah beberapa saat berlari mengejar korban, dua pelaku menghentikan pengejaran itu dan kembali ke mobil mereka.
“Mobilnya warna hitam,” beber korban.
Sementara itu, ketika awak media sudah berupaya mengonfirmasi kebenaran kasus kepada Kapolsek Cakung Kompol Syarifah Chaira, namun hingga berita ditulis Syarifah urung merespon upaya konfirmasi wartawan. (Joesvicar Iqbal)