IPOL.ID – Adanya temuan dugaan beras oplosan di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Badan Urusan Logistik (Bulog) menegur PT Food Station Tjipinang Jaya.
Atas temuan yang didapati Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso saat meninjau pelaksanaan operasi pasar beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jumat (3/2) siang.
Pria disapa Buwas mantan Kepala Badan Narkotika Nasional itu mendapati karung beras impor ukuran 50 kilogram untuk dan tumpukan karung beras merek lokal ukuran kecil dalam keadaan kosong pada dua gudang.
Diduga karung beras untuk operasi pasar yang merupakan beras premium tapi dijual dengan harga medium. Dipindahkan ke karung beras lokal lalu dijual seharga beras premium.
“Ini beli dari saya Rp8.300, dipindahkan ke situ jadi Rp12 ribu. Dijual Rp12 ribu, karena dianggap ini adalah produksi dalam negeri,” ungkap Buwas di Pasar Induk Beras Cipinang, Jumat (3/2).
Menurutnya, dugaan pengoplosan tersebut perlu diusut karena bila benar terjadi operasi pasar dilakukan pemerintah menggunakan beras impor tidak akan berhasil menurunkan harga pasaran.
Dalam beberapa waktu terakhir, stok beras mengalami kelangkaan dan harganya melampaui harga eceran tertinggi (HET) karena banyak petani lokal gagal panen.
“Saya sudah minta ke Food Station sendiri yang mengawasi, ini kan wilayah Food Station dia yang punya tanggung jawab. Di sisi lain ada Satgas Pangan, kalau seperti ini yang terjadi akan mubazir,” tegas Buwas.
Dia menegaskan, temuan ini masih dugaan karena perlu uji laboratorium untuk memastikan bahwa isi karung beras lokal tersebut merupakan beras hasil impor pemerintah untuk operasi pasar.
Karena saat hendak menginformasi temuan dugaan oplos ke pedagang yang memiliki gudang tersebut, sang pemilik justru tidak berada di lokasi sehingga hanya membawa sampel beras untuk diuji.
“Tadi pedagangnya enggak ada, saya mau beli. Beli mau saya cek di laboratorium. Ini yang tanggungjawab Food Station. Karung-karung bekas banyak (kosong),” bebernya.
Terkait penanganan kasus pengoplosan beras, Buwas pun menyerahkan penyelidikan kasusnya kepada Satgas Pangan Bareskrim Polri yang berwenang melakukan penyelidikan.
Ditegaskannya, dugaan pengoplosan beras operasi pasar lalu dijual sebagai beras premium lokal patut diselidiki, agar beras diimpor pemerintah dapat efektif menurunkan harga di pasaran.
“Ini bukan tugas saya, tugasnya nanti adalah Satgas Pangan. Kemungkinannya seperti itu. Kalau curiga boleh dong, karena itu kan tumpukan banyak. Faktanya seperti itu,” tandas Buwas. (Joesvicar Iqbal)