IPOL.ID – Meriah. Minggu (5/2) pagi, kawasan Pecinan Jakarta dipadati warga yang antusias melihat gelaran Jakarta Cap Go Meh 2023.
Pesta rakyat yang kembali didakan setelah dua tahun vakum akibat pandemi ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
Acara berlangsung sejak pagi hingga malam. Sederet agenda pertunjukan budaya ditata apik oleh panitia.
Kegiatan terbagi atas dua agenda besat yakni Kirab Toa Pe Kong dan Panggung Budaya Nusantara.
Kirab Toa Pe Kong sendiri menjadi kegiatan rutin setiap perayaan Cap Go Meh. Kali ini, prosesi kirab diikuti 22 klenteng dengan Fat Cu Kung Bio sebagai tuan rumah.

Prosesi kirab dimulai pukul 12.45 WIB dari area Sekolah Ricci di Jalan Kemenangan III, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat dengan menempuh jarak sekira 1,3 kilometer berjalan kaki mengitari kawasan Pecinan.
Tak hanya joli-joli yang berisikan patung dewa, rangkaian kirab juga diisi dengan pembawa Bendera Merah Putih, marching band, liong, barongsai, pencak silat, ondel-onel, serta tanjidor.
Sementara kirab berlangsung, sebuah panggung megah berdiri di depan Pancoran Chinatown Point.
Kegiatan di panggung hiburan dimeriahkan oleh oleh pertunjukan musik tradisional Gu Zheng, Wayang Potehi, pertunjukan Palang Pintu Betawi, Tarian Betawi, Tari Cokek, penampilan artis cilik Alathea, dan Gambang Kromong.

Rangkaian Jakarta Cap Go Meh 2023 pun dibuka secara resmi di panggung ini oleh Sekretaris Kota Jakarta Barat Iin Mutmainnah dengan didampingi sejumlah tokoh antara lain; Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Teddy Sugianto dan Ketua INTI DKI Jakarta I Wayan Suparmin.
Turut hadir mendampingi juga Waketum INTI Bidang Pendidikan Robert Njoo, Sekjen INTI Candra Jap, Pembina Perempuan INTI (PINTI) Lisa Tanjung, serta Ketua INTI Jakarta Barat Anwar Budiman.
Ditemui IPOL.ID di sela-sela acara, Ketua Pelaksana Jakarta Cap Go Meh 2023 Ng Andre Hutama megatakan bahwa perhelatan ini merupakan program aktivasi pariwisata khusunya di area Pecinan Glodok.
Kawasan Pecinan Glodok, lanjut Andre, tahun lalu baru saja menjadi salah satu juara Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Ia menjelaskan, Jakarta Cap Go Meh adalah bentuk kolaborasi dari semua stakeholder yang ada. Baik itu di Pecinan Glodok dan juga Kota Tua.

“Kita ingin medorong area Pecinan Glodok menjadi suatu aera wisata yang bersih, aman, dan juga mempunyai atraksi budaya yang bisa ditonjolkan menjadi bagian pariwisata budaya yang terkoneksi tentunya,” papar Andre.
Andre mengakui, pascapandemi banyak yang harus diperbaiki.
“Kita harapkan juga melalui kegiatan Jakarta Cap Go Meh ini kita bisa bangkit melalui kegiatan pariwisata dan budaya tentunya, khususnya di area Pecinan Glodok,” pungkas Andre.
Pesta yang digelar 15 hari setelah Imlek ini terlaksana berkat kolaborasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kota Jakarta Barat, bersama sejumlah organisasi-organisasi Tionghoa seperti Perhimpunan INTI dan Perempuan INTI, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pecinan Glodok, Ikatan Alumni (IKAL) Lemhanas, Fat Cu Kung Bio, The Famous Club, PLBSI, dan Indonesia TIC. (Rian)
