IPOL.ID -;Ditjen Dukcapil Kemendagri kembali menggelar Dukcapil Goes to Campus di Semarang, Jawa Tengah. Sasarannya, kini warga kampus Universitas Diponegoro (UNDIP) untuk dibuatkan identitas kependudukan digital (IKD).
Kampus ini memiliki sebanyak 11 fakultas, dan sekolah pascasarjana serta sekolah vokasi. UNDIP tercatat memiliki 67 ribu mahasiswa dan 4.000 dosen.
Tidak tanggung-tanggung, untuk melayani seluruh civitas akademika UNDIP, Dukcapil Kemendagri menerjunkan 35 Dinas Dukcapil se Jawa Tengah, serta membawa sebanyak 80 peralatan untuk mengaktivasi KTP digital dan 100 petugas.
Menurut Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, agar negara bisa terus bertumbuh maju, maka pemerintah tidak bisa sendirian bekerja, melainkan harus menggandeng ekosistemnya.
“Pemerintah tidak akan menjadi ‘lone wolf’ atau serigala penyendiri yang sifatnya tertutup. Maka, Dukcapil didukung oleh ekosistem dan komunitasnya. Maka saya berterima kasih kepada Bapak Rektor UNDIP, Prof Yos Yohan Utama,” kata Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh di acara Dukcapil Goes To Campus, Gedung Prof Sudarto, Semarang, Selasa (14/2)
Lebih jauh, Dirjen Zudan menjelaskan, IKD tidak lain hanya memindahkan dokumen kependudukan (KK, akta lahir dan seterusnya) ke dalam gadget.
“Sehingga kita tidak perlu lagi membawa KK, KTP-el dan akta-akta lainnya. Semuanya ada di ponsel dalam genggaman tangan kita,” kata Zudan.
Dalam bertransformasi menuju pelayanan Adminduk digital, Zudan menerangkan, Dukcapil belajar dari konsep transformasi industri keuangan. Sekarang orang banyak menggunakan m-Banking, dengan PIN di dalamnya.
“Begitu juga di IKD, bila hape hilang ganti hape baru nomornya bisa didaftarkan lagi. Yang penting masih ingat nomor PIN, sebagaimana m-Banking kalo PIN-nya lupa maka di-install kembali,” papar Dirjen Zudan menjelaskan.(Yudha Krastawan)