IPOL.ID – Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta Badan Pengatur Jalan Tol untuk membangun jalur khusus yang terpisah dengan jalur tol mobil bagi sepeda motor gede (Moge) agar bisa berkendara di jalan tol.
Dia juga menantang para pengelola jalan tol untuk mewujudkannya, termasuk para pengelola jalan tol yang masih dalam perencanaan pembangunan.
Hal ini diungkapkan, Bamsoet saat membuka event “Garrison Motoforge. Gymkhana Experience Safety Skill and Contest 2023” di area outdoor Gedung Nusantara III MPR.
Saat ini Indonesia sudah memiliki jalan tol yang bisa dilalui sepeda motor, sebagaimana telah tersedia di Bali melalui Bali Mandara Toll Road serta Jagat Kerthi Toll Road yang sedang dibangun untuk mempermudah akses Gilimanuk – Mengwi.
“Keberadaan jalan tol bagi sepeda motor bisa menyelamatkan banyak nyawa dan menekan angka kecelakaan sepeda motor di jalan raya. Selain juga dapat mengurai kepadatan jalan umum dengan kendaraan roda dua, serta dapat meningkatkan potensi pendapatan para pengelola jalan tol itu sendiri,” kata Bamsoet dalam keterangan tertulis, Minggu (12/2).
“Saya tantang para pengelola jalan tol, khususnya yang sudah mengeruk keuntungan besar dari hak pengelolaan jalan tol selama ini untuk ikut memikirkan pembangunan jalur khusus sepeda motor tanpa dana pemerintah,” tambahnya.
Mantan Ketua Komisi III DPR bidang Hukum, HAM, dan Keamanan itu menegaskan, jalur tol khusus sepeda motor tersebut dapat dibuat di sisi kanan dan kiri jalur tol yang masih ada lahan kosongnya. Seperti di tol Trans Jawa, Cipularang, maupun tol Jagorawi.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini memaparkan, menurut data Korlantas Polri, sampai November 2022 tercatat jumlah kendaraan bermotor di Indonesia dari mulai mobil pribadi, bus, mobil barang, sepeda motor, hingga kendaraan khusus sudah mencapai 151,9 juta unit.
Khusus untuk sepeda motor, ucapnya, sudah mencapai 126 juta unit. Terbesar berada di Jawa Tengah (17,6 juta unit), Jawa Timur (17,3 juta unit), DKI Jakarta (17,1 juta unit), dan Jawa Barat (15,7 juta unit).
Data Korlantas Polri juga mencatat, jumlah kecelakaan lalu lintas di seluruh Indonesia sejak Januari hingga September 2022 lalu mencapai 94.617 kasus atau naik 70 ribu kasus dibanding periode yang sama pada tahun 2021. Serta mengakibatkan 19.054 orang menjadi korban jiwa atau naik 683 korban jiwa dibanding periode yang sama pada tahun 2021.
“Data lain dari Kementerian Perhubungan mengungkapkan, tiap satu jam, rata-rata 2-3 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Kerugian ekonomi akibat kecelakaan itu diperkirakan mencapai 2,9 hingga 3,1 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2020, atau setara dengan Rp 44 triliun hingga Rp 47,8 triliun dengan total PDB sebanyak Rp 15.434 triliun. Karena itu, event seperti Garrison Motoforge. Gymkhana Experience Safety Skill and Contest 2023 ini sangat penting untuk diselenggarakan,” tutur Bamsoet. (Peri)