IPOL.ID – Direktur Eksekutif Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peduli Jakarta, Melny Nova Katuuk menyampaikan, pihaknya mempersoalkan akurasi data oleh Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta terkait angka kemiskinan ekstrem yang mencapai 95ribu jiwa.
Perempuan yang akrab disapa Nova ini mengaku heran serta mempertanyakan penyajian data oleh BPS tersebut apakah sudah teruji secara holistik di lapangan sebelum menjadi konsumsi publik.
“Sample data yang dijadikan rekomendasi oleh BPS untuk bahan analisa kemudian menentukan kemiskinan ekstrem seseorang itu harus dilihat secara holistik. Misalnya, apakah saat mengkategorikan seseorang dalam level miskin itu sudah memakai kajian pendekatan sebagaimana Multidimensional Poverty Index,” ujar Nova di Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Nova menuturkan analisis data mesti dilakukan door to door ke rumah warga sasaran. Periset, kata Nova, tidak cukup hanya mengambil sampel dari data yang sudah terkumpul di simpul masyarakat seperti RT, RW, Kepala Desa atau Lurah.