IPOL.ID – Para pedagang Warung Tegal (Warteg) mempertanyakan harga beras yang tidak kunjung turun. Persoalan tersebut, menyusul setelah pemerintah melakukan operasi pasar pada Jumat (3/2) lalu.
Hingga kini harga beras medium di pasaran masih berkisar di atas Rp10.000 per kilogram, atau melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang seharusnya hanya Rp9.450 per kilogram.
Ketua Kowantara, Mukroni menuturkan, kenaikan harga beras yang sudah terjadi sejak awal 2023 itu membuat para pedagang Warteg harus mengurangi porsi nasi pembeli.
“Mengurangi porsi banyaknya nasi. Misal yang tadinya 1 kilogram (beras) bisa untuk sembilan piring sekarang kita jatah jadi untuk 10 piring,” tutur Mukroni kepada wartawan, Selasa (14/2).
Langkah mengurangi porsi nasi ini dianggap pilihan paling tepat dibanding menaikkan harga makan. Saat daya beli masyarakat yang ikut terpuruk akibat kenaikan harga bahan pokok.
Para pedagang Warteg khawatir bila mereka menaikkan harga imbas mahalnya beras dan bahan pokok lain maka pembeli yang didominasi kelas menengah ke bawah bakal pindah ke tempat makan lain.
“Pembeli kan juga tahu sekarang harga pada naik, jadi enggak ada yang mengeluh (porsi nasi berkurang). Kan mengurangi porsinya juga enggak terlalu banyak,” ujarnya.
Mukroni menjelaskan, para pedagang Warteg mengaku heran dengan alasan pemerintah yang menyebut mahal dan langkanya harga beras imbas banyak petani gagal panen.
Sebab, di media massa mereka melihat pemerintah sudah melakukan panen beras di sejumlah wilayah. Kemudian operasi pasar menggunakan beras impor yang dijual seharga medium.
“Karena biasanya enggak seperti ini, baru kali ini. Cuaca juga enggak terlalu buruk seperti dulu. Enggak tahu ada permainan atau bagaimana. Ini urusan pemerintah yang digaji rakyat,” ungkap Mukroni.
Berdasar data pada laman http://pibc.foodstation.co.id/rice_price per Senin (13/2), harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, masih berkisar di atas Rp10.000.
Sementara itu, Pasar Induk Beras Cipinang merupakan sentra penjualan beras menjual IR-64 I seharga Rp11.825, IR-64 II seharga Rp10.875 per kilogram dan IR-64 III seharga Rp10.075 per kilogram. (Joesvicar Iqbal)