IPOL.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan dukungan senilai Rp 1 miliar rupiah kepada Pemerintah Kota Jayapura untuk percepatan penanganan darurat bencana gempabumi M 5.4 yang terjadi pada Kamis (9/2). Bantuan itu diserahkan langsung Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan S.I.P kepada penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey di halaman RSUD Kota Jayapura.
“Adapun rincian bantuan tersebut adalah Dana Siap Pakai (DSP) sebesar 750 juta dan logistik serta peralatan senilai 250 juta rupiah,” ujar Mayjen TNI Fajar Setyawan dalam keterangan tertulis, Minggu (12/2/2023).
Mayjen TNI Fajar yang mewakili Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, mengatakan bahwa bantuan DSP tersebut diharapkan dapat digunakan untuk operasional percepatan penanganan darurat. Dia menambahkan agar penggunaan dana dukungan itu diprioritaskan untuk segala urusan yang menyangkut kebutuhan dasar dan keselamatan warga.
“Ini adalah dana operasional untuk percepatan penanganan gempabumi. Mohon sekiranya dapat diterima untuk dapat dipergunakan sebagaimana mastinya,” kata Fajar.
Pada kesempatan sebelumnya, atas nama Pemerintah dan BNPB, Mayjen TNI Fajar juga menyerahkan santunan kepada ahli waris para korban gempabumi yang meminggal dunia. Bantuan itu diserahkan secara langsung disaksikan oleh seluruh jajaran forkopimda di posko darurat gempabumi M 5.4 Jayapura.
Gempabumi M 5.4 Jayapura telah memaksa 2.148 jiwa mengungsi di 16 titik. Sebagian besar pengungsi tersebut masih trauma sehingga mereka memilih bermalam di tenda-tenda yang didirikan secara mandiri maupun bantuan dari instansi terkait. Sedangkan pada pagi hingga sore, para pengungsi lebih banyak meninggalkan tenda dan tetap beraktivitas seperti biasanya.
“Kami masih trauma. Jadi lebih baik di sini (tenda). Tapi kalo pagi sampai sore kita bekerja saja seperti biasa. Kadang juga tengok rumah. Tapi ya masih sedikit takut begitu,” ungkap salah satu warga pengungsi.
Lebih lanjut, warga juga mengaku masih sering merasakan guncangan gempabumi hingga hari ini. Hal itulah yang kemudian juga turut membuat masyarakat masih enggan meninggalkan tenda pengungsian, terutama di waktu malam.
Gempabumi susulan, sebagaimana pengakuan warga Jayapura dibenarkan oleh pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura. Menurut rekaman data yang dihimpun BMKG sudah terjadi 1.124 kali gempabumi terhitung sejak tanggal 2 Januari 2023, yang mana dua di antaranya berdampak signifikan.
“Ada sebanyak 1.124 kali gempabumi sejak 2 Januari 2023,” kata Koordinator Bidang Obs BMKG Wilayah V Jayapura, Danang Pamuji. (Peri)