IPOL.ID – Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada awal Februari ini baru saja menetapkan wilayah perairan Pulau Kolepom sebagai Kawasan konservasi. Kawasan perairan Pulau Kolepom -di peta disebut sebagai Pulau Yos Sudarso- berada di Merauke Papua Selatan. Posisinya sangat strategis berada di kaki burung Cendrawasih dan berbatasan langsung dengan negara tetangga, Papua Nugini.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Victor Gustaaf Manoppo mengatakan Pulau Kolepom merupakan pulau terluar Indonesia yang berada dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP). Pulau ini juga dikenal sebagai Pulau Yos Sudarso untuk mengenang Komodor Yos Sudarso yang gugur di atas KRI Macan Tutul dalam peristiwa pertempuran Laut Aru tanggal 15 Januari 1962.
Menilik dari luas total kawasan konservasi di Perairan Kolepom adalah seluas 356 ribu hektare lebih, dengan tiga zona pembagian. Yaitu zona inti seluas 35.458,27 hektare, zona pemanfaatan terbatas seluas 286.572,61 hektare dan zona lain sesuai peruntukan kawasan seluas 34.307,02 hektare.
Victor mengatakan bahwa target kawasan konservasi Kolepom yakni habitat ikan kakap putih, ikan gulama, pari gergaji, dan udang penaeid.
Pulau Kolepom, atau Pulau Yos Sudarso juga memiliki nama lain yakni Pulau Kimaam. Pulau ini dikelilingi dan kaya akan eksoistem manggrove (bakau). Batas topografis Pulau ini hanya terpisah dari pantai barat daya Papua oleh selat Muli atau dikenal selat Princes Marianne,
Secara geografis, pulau itu dikelilingi laut dengan kondisi tanah berlumpur. Daratannya sebagaian besar rawa-rawa. Daerah lahan basah ini terdiri dari ekositem bakau, savana, rawa dan hutan hijau. Pulau ini rumah bagi keanekaragaman hayati dan fauna. Burung, ikan, buaya, rusa dan kangguru. Pulau ini harus diakui memang patut dikembangkan menjadi daerah wisata.
Manggrove di wilayah ini juga tentunya merupakan rumah ideal bagi kehidupan biota laut yakni ikan, udang dan kepiting. Bagian tengah pulau merupakan rawa permanen dan semi permanen, yang didominasi oleh vegetasi hutan savana.
Selain alam dan perairannnya, di Pulau ini juga memiliki wisata sejarah. Apalagi kalau bukan karena memori terkait perjuangan pahlawan Indonesia, Yos Sudarso. Pulau ini cocok untuk kembali mengenang sejarah.
Menariknya, pulau ini juga memiliki Jejak-jejak sungai purba. Yang mana berada di bawah laut. Dan kini dapat terlihat dengan jelas di sekitar perairan seputar pantai Cape Valsch. Destinasi ini juga populer dengan pantai Mangrove-nya yang masih natural. Jadi, kamu sudah siap jalan ke pulau ini? (timur)