IPOL.ID – Putra mendiang Haji Lulung Lunggana, Guruh Tirta Lunggana resmi mengundurkan diri sebagai kader PPP.
Dalam surat yang bertandatangan dirinya di atas materai, Guruh Tirta Lunggana bersama koleganya, Riano P Ahmad resmi mundur dari PPP per 3 Februari 2023.
“Ya, betul saya sudah menyerahkan surat pengunduran diri ke DPP PPP sejak 3 Februari kemarin. Saya menyatakan pamit dan undur diri dari partai PPP,” ujar Tirta dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Minggu (5/2/2023).
Polemik Tirta dengan PPP muncul sejak Keputusan DPP menggantikan Guruh Tirta Lunggana dari jabatan Ketua DPW PPP DKI Jakarta oleh Syaiful Rahmat melalui Surat Keputusan (SK) Perubahan Pengurus DPW PPP Provinsi DKI Jakarta dengan Nomor 0790/SK/DPP/W/I/2023.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kerja bareng kepada rekan-rekan pengurus DPW. Saya juga mohon maaf atas segala salah dan khilaf dalam khidmah yang sudah bersama dilakukan selama sekitar 9 bulan saya menjadi Ketua DPW PPP DKI,” katanya.
“Saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada para senior di DPP PPP, Pak Plt, Pak Arsul, Sekjen, Pak Amir Uskara, Mas Awiek, Mas Qoyum, & pengurus DPP lainnya. Semoga silaturrahmi dan persaudaraan di antara kita tetap terjaga dengan baik,” tambahnya.
Sebelumnya, Dewan Pertimbangan Wilayah (Wantimwil) PPP DKI Jakarta, Maman Firmansyah mengatakan, sejumlah petinggi PPP DKI Jakarta mendesak Plt Ketua Umum DPP PPP, Muhammad Mardiono mengangkat kembali Guruh Tirta Lunggana sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta. Menurutnya, sejumlah politisi PPP DKI Jakarta membuat surat bersama untuk mengaspirasikan Guruh Tirta Lunggana sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta. Surat bersama itu ditandatangani dirinya, pimpinan DPC PPP se-Jakarta dan petinggi PPP DKI Jakarta lainnya.
“Gue ada di dalam bagian Tirta. Bagi saya, itu bukan mundur. Sebelumnya itu, ada surat yang ditujukan kepada DPP sebagai aspirasi, koreksi atas keputusan DPP. Aspirasi itu menghendaki Tirta sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta,” ujar Maman Firmansyah kepada wartawan, Selasa (31/1/2023).
Menurut pria yang akrab disapa Haji Maman ini, dalam surat bersama yang ditandatangi loyalis almarhum Haji Lulung itu dicantumkan juga sikap untuk DPP PPP. Jika aspirasi itu tidak dikabulkan, tegas Haji Maman, maka pihak yang bertandatangan itu akan mundur dari kepengurusan PPP.
“Apabila aspirasi (Tirta Lunggana sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta) itu tidak terkabulkan, baru itu ada statement keinginan mundur dari kepengurusan. Kalau bersyarat kan belum mundur, surat itu masih berproses,” katanya.
Dia memastikan, surat bersama itu sifatnya aspirasi dan koreksi terhadap keputusan Plt Ketua Umum DPP PPP, Muhammad Mardiono. Hingga saat, katanya, DPP PPP belum memberikan respon atas surat bersama dari petinggi PPP DKI Jakarta itu.
“Baru 2-3 hari, belum seminggu. Itu kan berproses, DPP juga mengambil keputusan tidak gegabah. Harus dirapatkan dulu, diplenokan dulu. Apalagi itu menyangkut struktur. Aspirasi yang menjadi bagian bergaining politik kan sah-sah saja. Itu bagian dari komunikasi politik yang harus dibangun,” jelasnya. (Peri)