“Kami komunikasi terus dengan Dirjen Perkeretaapian. Proses rekomendasi izin trasenya terus berjalan dan alhamdulillah terakhir minggu lalu ketemu sama Dirjen Perkeretaapian itu tidak ada isu, prosesnya berjalan sesuai target sehingga target kita menerima rekomendasi izin trasenya itu sesegera mungkin dan bulan depan itu bisa terlaksana,” ungkapnya.
Terpisah, Direktur Utama (Dirut) LRT Jakarta, Hendri Saputra mengatakan, pihaknya membutuhkan investasi sebesar Rp5,5 Triliun untuk proyek tersebut. Anggaran itu diperuntukkan Rp5,2 triliun untuk infrastruktur dan sistem dan Rp 300 miliar untuk rolling stock.
Diketahui, nilai investasi proyek LRT dari Velodrome ke Manggarai lebih kecil dibandingkan LRT fase 1
rute Kelapa Gading-Velodrome sepanjang 5,8 km yang menghabiskan Rp6 triliun.
Hendri mengaku seluruh kajian studi kelayakan (feasibility study) proyek ini sudah siap untuk basic desainnya.
“Nanti pada proses kontraktor bisa melakukan design and build bisa dilakukan proses selanjutnya,” ucapnya.