Ipol.idIpol.id
Aa
  • Home
  • News
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jakarta Raya
    • Nusantara
  • Internasional
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Si Ipol
  • Opini
  • More
    • Video
    • Gaya hidup
    • Sosok
    • Tekno/Science
    • Galeri
    • Indeks Berita
Reading: Sulit Akses Kredit Perbankan, Banyak Pengusaha Mikro Terjerat Pinjol
Share
Ipol.idIpol.id
Aa
Cari berita disini...
  • Home
  • News
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jakarta Raya
    • Nusantara
  • Internasional
  • Politik
  • Hukum
  • Kriminal
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Si Ipol
  • Opini
  • More
    • Video
    • Gaya hidup
    • Sosok
    • Tekno/Science
    • Galeri
    • Indeks Berita
Follow US
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan IPOL.ID
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Ipol.id > Jakarta Raya > Sulit Akses Kredit Perbankan, Banyak Pengusaha Mikro Terjerat Pinjol
Jakarta Raya

Sulit Akses Kredit Perbankan, Banyak Pengusaha Mikro Terjerat Pinjol

Bambang
Bambang Published 09 Feb 2023, 17:34
Share
5 Min Read
Bank DKI diminta lebih banyak salurkan kredit ke pengusaha mikro. Foto: dok Jamkrida
Bank DKI diminta lebih banyak salurkan kredit ke pengusaha mikro. Foto: dok Jamkrida
SHARE

IPOL.ID-Peneliti Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Muhammad Andri Perdana, mengungkapkan, banyak pengusaha mikro di Jakarta yang terjerat pinjaman online (pinjol). Hal ini disinyalir karena sulitnya akses kredit dari perbankan.

“Kita lihat kemarin Asosiasi Industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia menyatakan bahwa banyak pelaku usaha UMKM, terutama yang mikro, terjerat pinjaman online karena tidak bisa mendapatkan akses KUR di perbankan. Ini kedepannya harus dicegah, terutama di Jakarta yang mana jumlah usaha mikronya sangat tinggi,” ujar Muhammad kepada wartawan, Kamis (9/2/2023).

Menurutnya, kenaikan laba dan penyaluran kredit yang diklaim Bank DKI kemarin merupakan hal yang lumrah. Pasalnya, kenaikan laba dan penyaluran kredit itu banyak didorong dari tingginya likuiditas bank dan cost of fund dari dana pihak ketiga yang rendah.

“Ini tidak hanya terjadi di Bank DKI namun juga pada keseluruhan sektor perbankan. Nah yang perlu diperhatikan adalah kondisi ini akan mulai berubah pada tahun ini, yang mana sudah mulai banyak dorongan untuk menaikan bunga deposito,” katanya.

Baca Juga

Tiga Pohon Tumbang di Duren Sawit, Tidak Ada Korban
Dampak Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Polres Jakarta Selatan Gelontorkan Paket Sembako ke Warga Mampang dan Kebayoran Baru
Puluhan Anak di Kalibata City Antusias Ikuti Lomba Adzan dan Hifzil Al-Qur’an

Untuk itu, lanjut Muhammad, Bank DKI sebaiknya lebih banyak menyalurkan kredit ke sektor mikro karena mereka menjadi sektor yang sangat membutuhkan pendanaan di era pemulihan pandemi ini. KUR saat ini, ungkapnya, lebih banyak dimanfaatkan pada UKM yang tergolong sudah mapan karena plafon KUR yang tinggi di Rp100 juta.

“Padahal mereka sudah masuk pada segmen komersial dan tidak pantas mendapatkan subsidi KUR yang lebih banyak usaha mikro yang membutuhkannya. Usaha mikro kita ini jumlahnya 98,7% dari seluruh UMKM kita, sehingga apabila sektor ini runtuh, maka dampaknya akan berpengaruh ke setiap sektor,” jelasnya.

Sebelumnya, Bank DKI menutup tahun 2022 dengan capaian kinerja keuangan yang sangat baik. Hal ini terlihat dari peningkatan penyaluran kredit sepanjang tahun 2022 tumbuh sebesar 23,53% menjadi Rp48,37 triliun pada Desember 2022, dari Rp39,16 triliun di tahun sebelumnya.

Adapun pertumbuhan kredit ini didukung dengan kualitas aset yang sangat baik, dengan membaiknya indikator rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) menjadi 1,75% pada Desember 2022 dari 2,98% pada Desember 2021.

Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy menjelaskan bahwa, peningkatan kinerja Bank tersebut dicapai melalui strategi ekspansi yang kuat serta sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan perusahaan-perusahaan swasta terkemuka.

“Bersamaan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, Bank DKI melakukan Transformasi 5.0 secara menyeluruh dengan akselerasi kinerja penyaluran kredit dan ekspansi bisnis secara berkelanjutan, sebagai komitmen mendorong pemulihan ekonomi Indonesia meskipun masih ada tantangan ketidakpastian global,” ujar Fidri melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Ia melanjutkan, peningkatan penyaluran kredit Bank DKI tersebut didorong dengan tumbuhnya seluruh segmen kredit yang agresif secara year-on-year (yoy). Kredit mikro mengalami kenaikan 54,22% menjadi Rp2,56 triliun pada 2022 dari Rp1,66 triliun di 2021. Segmen kredit ritel mengalami peningkatan 40,30% menjadi Rp1,29 triliun pada 2022 dari Rp922,44 miliar di periode tahun sebelumnya.

Sementara itu, segmen kredit konsumer tumbuh 13,61% menjadi Rp19,81 triliun pada Desember 2022 dari Rp17,43 triliun di Desember 2021. Kredit dengan skala lebih besar pun tumbuh sangat baik, seperti kredit sindikasi tumbuh secara signifikan sebesar 70,29% dari Rp3,71 triliun menjadi Rp6,31 triliun di Desember 2022. Kredit komersial tumbuh 15,40% menjadi Rp16,51 triliun pada tahun 2022 dari Rp14,30 triliun di tahun sebelumnya. Sedangkan kredit menengah tumbuh 67,28% dari Rp1,13 triliun menjadi Rp1,89 triliun di Desember 2022.

Fidri menambahkan, Bank DKI terus memperluas inklusi keuangan, salah satunya melalui digitalisasi pasar. Hal ini dilakukan dengan implementasi aplikasi JakOne Abank sebagai layanan perbankan inklusif, QRIS sebagai sistem pembayaran, dan fasilitas digital lainnya dalam ekosistem pasar. Sebagai gambaran, Perumda Pasar Jaya saat ini mengelola 154 pasar di Jakarta, dengan lebih dari 200 ribu pedagang dan 2 juta pengunjung setiap hari. Dengan karakteristik dan potensi bisnis yang dimiliki tersebut, Bank DKI memiliki ruang untuk tumbuh signifikan melalui berbagai produk dan layanan digital, seperti JakOne Mobile, JakOne Pay, JakOne Abank, termasuk pengajuan Kredit Mikro secara online melalui fasilitas Digital Lending. Di tahun 2022, Bank DKI berhasil menyalurkan 100% kuota Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp1,15 triliun kepada 6.023 pelaku UMKM untuk meningkatkan pemberdayaan bisnis, sebagai bentuk komitmen Bank DKI terhadap sektor UMKM. (Peri)

GN

Follow Akun Google News Ipol.id

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami
TAGGED: Banyak Pengusaha Mikro, Peneliti Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Muhammad Andri Perdana, Sulit Akses Kredit Perbankan, Terjerat Pinjol
Bambang 09 Feb 2023, 17:34
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Copy Link
Previous Article Foto: Tingkatkan Pariwisata dan Ekonomi, Bazar dan Festival Durian Digelar di Bendungan Gondang, Karanganyar. Humas PUPR Tingkatkan Pariwisata dan Ekonomi, Bazar dan Festival Durian Digelar di Bendungan Gondang, Karanganyar
Next Article Ilustrasi - Beras dalam karungan. Foto: Freepik Usai Operasi Pasar, Pedagang Warung Makan Keluhkan Harga Beras Tak Kunjung Turun
Banner Haka RestoBanner Haka Resto

TERPOPULER

TERPOPULER
Gaya hidup

Putri Sumut Sarah Panjaitan Jadi Duta Pariwisata di AS

Headline
Warga Keluhkan Terminal Bayangan Pasar Rebo via Jaki: Enggak Ngaruh
27 Mar 2023, 16:17
Politik
Safari Ramadan 1444 H, Ada Dua Keinginan AHY
27 Mar 2023, 22:17
Headline
Viral Tahanan Berpelukan dengan Putrinya di Tahanan, Ini Kata Polri
27 Mar 2023, 19:40
Ekonomi
Bank Artha Graha Internasional Ikutan Switch Off Earth Hour
27 Mar 2023, 17:26
Half Banner SharpHalf Banner Sharp
Ipol.idIpol.id
Follow US

Copyright © IPOL.ID. All Rights Reserved.

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan IPOL.ID
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Logo Ipol.id Logo Ipol.id
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?