Ema Widiastuti, salah satu peserta dari Desa Klaling, Kecamatan Jekulo, menyatakan pentingnya materi tentang pemetaan potensi desa. “Sampai tidak terasa rampung sehari, kami bekerja kelompok untuk memetakan potensi di desa kami. Banyak potensi desa yang
tergali dalam pelatihan ini, untuk selanjutnya akan kami rancang sebagai rencana usaha BUMDes ke depan,” kata dia.
Pelatihan ini juga diramaikan dengan lapak dari beberapa BUMDes dampingan PT Djarum, dalam tajuk “Lapak BUMDes Kudus”. Enam BUMDes, yakni BUMDes Pedawang, Tumpangkrasak, Panjang, Wonosoco, Krandon, dan Japan menjajakan produk-produk unggulan masing-masing.
“Gelaran Lapak BUMDes Kudus ini adalah salah satu bentuk dukungan kami agar para pelaku BUMDes di Kabupaten Kudus semakin bersemangat mengembangkan bisnisnya,” kata Budiharto.
Pelatihan ini adalah yang ketujuh semenjak PT Djarum memulai program pengembangan BUMDes di Kabupaten Kudus pada 2019 lalu. Dari total 75 BUMDes di Kabupaten Kudus saat ini, 49 di antaranya telah mendapatkan pelatihan tentang pengembangan BUMDes dari PT Djarum. Bahkan, pada 2022, sebanyak 27 BUMDes yang didampingi PT Djarum berhasil memiliki sertifikat badan hukum.