IPOL.ID – Para juragan kelapa sawit jingkrak-jingkrakan. Sebab harga minyak kelapa sawit tau Crude Palm Oil/CPO tengah menanjak naik di Bursa Malaysia Exchange.
Dalam sesi awal perdagangan awal pekan, Senin (20/2), Bursa Malaysia Exchange, running sejak penutupan perdagangan pada akhir pekan lalu.
Situs Refinitiv menyebutkan, harga CPO pada sesi awal perdagangan merambat naik 0,8 persen ke MYR 4.164 (Rp14,5 juta)/ton pukul 09.50 WIB. Harga ini adalah tertinggi sejak 4 Januari 2023.
Kenaikan tersebut menjaga harga CPO tetap berada di level MYR 4.000 (Rp13,7 juta) per ton. Selain itu, juga memperpanjang tren penguatan menjadi tiga hari. Ya, selama tiga hari terakhir harga CPO naik 5,8 persen.
Sedangkan menutup perdagangan akhir pekan lalu, nilai jual CPO ditutup di posisi MYR 4.131 (Rp14,1 juta) per ton. Artinya menguat 1,52 persen.
Reli harga minyak sawit disokong tren positif pada minyak nabati lainnya. Diketahui, harga CPO bersaing dengan harga minyak nabati lain dan minyak mentah dunia, sehingga ketiganya bisa saling memengaruhi.
Menurut Bagani, Kepala Penelitian Broker Minyak Nabati, Sunvin Group di Mumbai, India, pajak pungutan Indonesia yang lebih tinggi atas ekspor minyak sawit pada periode 16-28 Februari ikut mendorong kenaikan harga CPO.
“Kenaikan pungutan dan pajak ekspor minyak sawit Indonesia bersama ketersediaan ekspor minyak sawit yang lebih rendah hingga Ramadhan membuat penjual sulit menurunkan harga,” paparnya disitat Reuters. (ahmad)