Pejantan mengeluarkan suara panggilan pemikat betina. Untuk melakukannya, mereka menggabungkan dentuman dalam yang dihasilkan menggunakan kantung udara dada dengan nada yang tinggi. Hasilnya adalah vokalisasi 132 desibel yang dapat didengar hingga jarak lebih dari 4,5 mil (7 kilometer).
- Tonggeret – 120 Desibel
Sering dengar suara tonggeret di kebun atau hutan kan? Ya, tonggeret adalah serangga pemilik suara paling keras dari semua serangga. Seperti yang sering terjadi, suara keras tonggeret terjadi setelah dia keluar dari fase kepompong selama 17 tahun. Setelah itu ia keluar dari dalam tanah sebagai serangga sempurna dan mamsuki fase kawin. Nah, suara inilah yang digunakan untuk memikat betina, yang mungkin merespons dari jarak sejauh 2,4 kilometer.
Kemunculan tonggeret identik dengan bunyi laksana orkestra alam. Pejantan “bernyanyi” dengan melenturkan organ kecil seperti gendang di perutnya. Getaran gendang tersebut yang menimbulkan bunyi dan dapat didengar manusia.
Setelah betina yang tertarik dengan bunyi akan datang ke pejantan, mereka kemudian kawin. Setelah kawin tonggeret jantan akan mati dan tonggeret betina akan mencari celah di pohon untuk bertelur dan kemudian juga mati. Setelah telur menetas, maka larva akan jatuh ke tanah dan masuk ke tanah memulai fase hidupnya di dalam tanah.
- Singa – 114 Desibel
Kita sepertinya sudah terbiasa dengan auman singa. Raja kucing besar ini adalah satu-satunya contoh dari jenisnya yang bepergian dalam kawanan. Auman singa biasanya juga sebagai pertanda sang pemimpin menandai wilayah jelajah seluas 260 kilometer persegi.