“Namun, secara tahunan inflasi Jakarta bulan Februari 2023 relatif terkendali sebesar 4,07 persen (year on year/yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 5,47 persen yoy dan inflasi gabungan kota/provinsi di Pulau Jawa,” ucapnya.
Inflasi tersebut, terutama didorong oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga.
Dari sisi kelompok makanan, minuman, dan tembakau, pada Februari 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,57 persen secara bulanan (mtm) dengan andil sebesar 0,13 persen terhadap inflasi Jakarta, yang terutama bersumber dari kenaikan harga beras, rokok kretek filter dan bawang merah.
Kenaikan harga beras, terutama didorong oleh kondisi pasokan yang masih terbatas akibat panen yang belum merata di sentra produksi di tengah permintaan masyarakat yang mulai meningkat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri.
Sedangkan, kenaikan harga bawang merah dipengaruhi oleh produktivitas yang menurun akibat curah hujan yang tinggi di sentra produksi.