Selain itu, apakah nantinya sedikit hasil usaha dari BUMM tersebut mungkin bisa juga untuk membantu jemaah Masjid Tjia Kang Hoo. “Ya kita inginnya sih seperti itu, tidak ingin membebani jemaah masjid, selain itu juga untuk mensiarkan agama Islam, agama yang penuh kedamaian,” tutur Wildan.
Terpisah, Camat Pasar Rebo, Mujiono mengatakan, Masjid Tjia Kang Hoo memadukan arsitektur agama Islam, budaya Tionghoa, dan Betawi diharapkan dapat menjadi mualaf center. Tidak hanya menjadi contoh toleransi beragama dan budaya.
Menjadi tempat melakukan pembinaan dan pendampingan kepada warga yang baru menjadi mualaf atau baru menganut agama Islam, sehingga banyak hal hendak dipelajari.
“Di samping menjadi tempat peribadatan dan kegiatan Islami, bisa menjadi wadah atau sarana bersilaturahmi dan belajar bagi mualaf. Atau menjadi mualaf center,” kata Mujiono pada wartawan, Jumat (31/3).
Etnis Tionghoa muslim yang bermukim di sekitar Masjid Tjia Kang Hoo awalnya merupakan mualaf, sehingga diharapkan dapat membantu memberi pendampingan kepada mualaf.