Nama Tjia Kang Hoo digunakan untuk masjid pun diambil dari nama almarhum seorang warga, yakni Tjia merupakan Marga sementara Kang Hoo merupakan nama Tionghoa.
Anak Tjia Kang Hoo, Budiyanto Tjia lah yang mendirikan masjid itu pada lahan seluas 793 meter persegi dan bangunan seluas 297,5 meter persegi dengan kapasitas tampung jemaah sekitar 240.
“Bagus sekali masjid tersebut. Saya diundang saat peletakan batu pertama pembangunan masjid. Sangat penuh haru, karena anggota keluarga besar mereka memiliki berbagai keyakinan,” ujarnya.
Mujiono mengatakan, toleransi beragama dan budaya di lingkungan Masjid Tjia Kang Hoo juga terjalin baik sejak dulu, baik antara etnis Tionghoa dengan warga Betawi asli sekitar.
Diharapkannya, setelah pembangunan Masjid Tjia Kang Hoo nantinya rampung, masjid itu juga dapat menjadi ikon wisata religi di Kecamatan Pasar Rebo karena memiliki arsitektur indah. “Berharap demikian,” tukasnya.
Nantinya, Masjid Tjia Kang Hoo bakal memiliki lima bagian pagoda yang mencerminkan Rukun Islam, yakni syahadat, salat, zakat, puasa, dan naik haji bagi yang mampu.