KO yang tidak mengetahui sang istri memiliki utang, menyerahkan uang sebesar Rp100.000 sebagai pembayaran awal. Saat itu, kedua pelaku menerima uang dan pergi tanpa terjadi keributan.
Pada sore hari yang sama, kedua pelaku kembali datang menagih sisa utang, alasannya uang Rp100 ribu tersebut belum termasuk bunga utang dan tenggat pembayaran jatuh waktu.
Namun KO sedang tidak berada di rumah, hanya ada SI dan kakak laki-lakinya yang mengaku tidak memiliki uang untuk membayar sisa utang berikut bunga pinjaman.
Tidak terima dengan pernyataan tersebut, kedua pelaku memaksa masuk ke rumah dan merampas paksa handphone milik SI dengan alasan sebagai jaminan pembayaran utang sang ibu.
Tak berhenti di situ, kedua pelaku bahkan mengambil sebilah pisau dapur dari dapur rumah korban dan menodong SI seraya melontarkan ancaman akan melakukan pembunuhan.
“Pas saya lagi mencuci piring dia (pelaku) ngomong ‘lama-lama saya bunuh nih’. Posisi dia pegang pisau sambil bilang ‘kamu saya bunuh lo dek’,” kata SI mengikuti ucapan pelaku di Jalan Datuk Tonggara, Rabu (1/3).