IPOL.ID – Analis Politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai, kritik lantang Partai Demokrat untuk pemerintah akan mendongkrak daya tawar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai kandidat calon wakil presiden (Cawapres).
“Tampilnya AHY dengan berbagai narasi oposisi dan kritik pemerintah secara tidak langsung akan menaikkan daya tawar AHY sebagai salah satu kandidat calon wakil presiden yang pantas mendampingi Anies Rasyid Baswedan,” ujar Pangi kepada wartawan, Sabtu (18/3).
Dengan cara ini, katanya, AHY akan diuji atas setiap argumentasinya, sehingga secara tidak langsung akan membuka level kualitas dan kapasitas AHY secara personal.
Menurutnya, kritik yang disampaikan AHY dalam pidato politiknya itu penting untuk menguji berbagai kriteria calon yang diinginkan oleh Anies sebagai pendampingnya.
“Dengan kata lain partai Demokrat sedang menunjukkan kualitas dan kapasitas cawapres yang mereka ajukan dan mengirim pesan kepada partai politik di “koalisi perubahan” untuk melakukan hal yang sama atau setidaknya kalau punya kandidat, mari kita uji,” katanya.
Dengan demikian, lanjut Pangi, AHY dianggap sosok yang paling representatif dan tepat mengisi posisi cawapres sebagai wajah “perubahan”.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik yang menyangkut isu-isu kebangsaan. AHY membeberkan ada masalah serius dalam pengelolaan pemerintahan saat ini yang berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
AHY juga mengaku khawatir Indonesia akan dicemooh negara lain dan menjadi Banana Republik karena menjalankan keputusan Pengadilan untuk menunda Pemilu 2024.
“Saya khawatir, khawatir dunia akan melihat Indonesia sebagai Banana Republik. Karena semua pejabat negara menduduki kursi kekuasaan tanpa pemilu yang demokratis. Tapi tidak punya legitimasi yang kuat, sehingga kekuasaan yang dimiliki tidak sah dan tidak halal,” ujar AHY saat pidato politik di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023).
AHY menyesalkan adanya putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memerintahkan KPU RI menunda tahapan Pemilu 2024. Dia tidak membayangkan yang akan terjadi jika Pemilu 2024 benar-benar ditunda. Menurutnya, isu penundaan pemilu sangat mengusik akal sehat dan rasa keadilan.
“Apa yang sedang terjadi di negeri kita ini? Keputusan itu hadir setelah isu presiden tiga periode dan sistem pemilu proporsional tertutup,” kata AHY. (Peri)