“Jadi Heru ini mengerjakan apa yang tidak dikerjakan oleh Anies. Dia (Anies) kan bilangnya mau naturalisasi, rupanya nggak jalan-jalan akhirnya Heru yang mengeksekusi lewat normalisasi dan sodetan Sungai Ciliwung,” ucap Tigor.
“Sekarang sudah mulai ganti rugi lahan (pembebasan lahan), jadi ada progres yang sudah dicapai oleh Heru,” lanjut mantan Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) ini.
Menurut dia, kepemimpinan Heru dalam mengentaskan banjir lebih terarah dibanding Anies. Sebagai contoh, Anies menggiatkan pembangunan sumur resapan di bantaran sungai dan KBT, seharusnya program penghijauan yang lebih diutamakan.
“Dibanding bikin sumur resapan di pinggir sungai dan kali, harusnya dia memperbaiki saluran yang ada di sekitarnya sehingga air bisa lebih lancar ke sungai maupun kali,” jelasnya.
Meski demikian, Tigor mengakui bahwa Heru memang melanjutkan proyek sumur resapan warisan Anies. Namun dia mengingatkan, proyek yang dikerjakan Heru lebih sempurna dibanding Anies.
“Heru bikin sumur resapan nggak kayak Anies yang asal bangun sampai ban mobil ada yang terperosok. Heru bikin sumur resapan di tempat-tempat yang aman pengendara dari pengendara dan di tempat yang membutuhkan,” katanya.