Oleh: Hudi Santoso
Dosen Prodi Komunikasi, Sekolah Vokasi, IPB University
IPOL.ID – Desa Benteng, di Ciampea Bogor Jawa Barat, perlu melakukan kolaborasi dan sinergi dari berbagai stakeholders untuk membuka desa wisata di awal Februari tahun ini. Hal tersebut berdasarkan studi kelayakan dan pendampingan dari Sekolah Vokasi dan LPPM IPB melalui program “dosen mengabdi” yang dilakukan akhir Tahun 2021. Berdasarkan hasil studi tersebut didapat kesimpulan bahwa Desa Benteng sudah layak untuk menerima dan menyambut kunjungan wisata dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Diharapkan dengan dibukanya desa wisata ini dapat membuka lapangan kerja baru dan berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat akibat dari wabah pandemic Covid-19.
Untuk menuju desa wisata yang maju dan berkembang dibutuhkan adanya service quality (servqual). Hal ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan dengan suatu metode desktiptif guna menggambarkan tingkat kepuasan pelanggan. Untuk itu diperlukan keterlibatan dari masyarakat desa Benteng melalui dua lembaga. Lembaga pengelola yang kesemuanya berlandaskan pada pemberdayaan masyarakat yaitu pokdarwis (kelompok sadar wisata) yang didalamnya pelaku wisata dan Bumdes. Pokdarwis merupakan salah satu komponen dalam masyarakat yang memiliki peran dan kontribusi penting dalam pengembangan kepariwisataan di daerahnya. Keberadaan Pokdarwis menjadi penting karena dapat membantu dalam melakukan sosialisasi dan promosi mengenai desa wisata dengan memanfaatkan berbagai platform media.