Akibat dualisme kepengurusan tersebut menurut Oegroseno, atlet tenis meja Indonesia tidak diberangkatkan ke SEA Games 2019 Filipina dan SEA Games 2022 Vietnam.
“Untuk menghadapi SEA Games Kamboja ini PP PTMSI telah melaksanakan Kejurnas, Seleknas dan Pelatnas dengan mendatangkan pelatih asal Korsel selama 1 tahun.
Selain itu PP.PTMSI telah melaksanakan Review dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan disiapkan 3 atlet putra dan 3 atlet putri.
Nama -nama atlet tersebut sudah masuk entry by name ke pihak penyelenggara SEA Games Kamboja.
Namun tiba-tiba seperti dikatakan Oegroseno, pihaknya mendengar Khabar bahwa atas perintah dan permintaan Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman dan Asdep 4 Kemenpora Surono untuk mengurangi atlet tenis meja yang sudah disiapkan oleh PP.PTMSI.
“Jadi ada dua atlet kami dicoret dan digantikan oleh atlet binaan PB PTMSI. Dan yang paling konyol lagi, Asdep Kemenpora itu mengancam membatalkan pengiriman cabor tenis meja ke SEA Games Kamboja jika permintaan itu tidak dituruti,”paparnya.