Tapi dia menjawab dengan nada ngolok. “Saya tahu pak, tidur kan sanksinya,” tiru Rismiyono.
Tentu jawaban ini mengundang kemarahan guru sehingga menegur yang bersangkutan. Tidak terima, dia pulang ke rumahnya dan kembali dengan sebilah parang.
Dengan berteriak, IS mencari guru olahraganya. Bahkan petugas kebersihan yang berupaya mengambil parang terluka gores di tangannya.
Beruntunh, seusai petugas keamanan sekolah turun tangan, IS berhasil “dibekuk”.
IS kini disanksi skorsing dilarang masuk sekolah dan ini adalah peringatan terakhir. Jika mengulanginya lagi, dia akan dikeluarkan dari sekolah.
Pelaku diketahui bukan sekali ini saja membuat keonaran. Bahkan pihak sekolah telah menegurnya karena sering berkelahi. (ahmad)