IPOL.ID – Terkait satu kantong body part atau bagian tubuh korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, hingga kini masih dilakukan identifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Belum diketahui pasti apakah body part yang dibawa dalam kantong jenazah tersendiri ke RS Polri Kramat Jati tersebut merupakan bagian potongan tubuh dari jenazah lain, atau jenazah tersendiri.
Hal itu diungkapkan oleh Commander DVI Polri, Kombes Fauzi bahwa pada kasus korban kebakaran, ada beberapa faktor yang membuat jenazah ditemukan tidak utuh hingga menjadi body part.
“Macam-macam. Bisa karena (jenazah) terbakar hingga jadi tinggal sedikit atau karena akibat ledakan, kombinasi dari itu bisa,” ungkap Fauzi di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/3).
Lebih lanjut, sambungnya, kondisi jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang terluka bakar itu menjadi kendala dalam proses identifikasi melalui pencocokan data antemortem dengan postmortem.
“Tidak semua jenazah bisa diidentifikasi menggunakan sidik jari karena kondisi luka bakar membuat sidik jari korban sudah tidak memungkinkan diperiksa Inafis Polri,” kata Fauzi.
Hingga kini Tim DVI sudah menerima 16 kantong jenazah dalam kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang, terdiri dari 15 jenazah dan satu body part yang dibawa ke posko postmortem.
“Itu diperiksa semua,” ujar Fauzi.
Sebelumnya, pada Selasa (7/3), Tim DVI telah mengidentifikasi delapan jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, tiga di antaranya teridentifikasi melalui sidik jari, dan lima dari sampel DNA, peta gigi.
Diharapkan, dalam waktu dekat sisanya ketujuh jenazah dan satu bagian tubuh (body part) korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang dapat segera teridentifikasi.
Sementara, Tim DVI memastikan proses identifikasi pencocokkan data antemortem yang diberikan pihak keluarga korban dengan data postmortem dari jenazah korban kebakaran depo kini masih berjalan. (Joesvicar Iqbal)