IPOL.ID – Kanker payudara hingga kini menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Pengobatan kanker secara umum kini memang lebih banyak berfokus pada kemoterapi yaitu dengan mengirimkan zat kimia pada sel kanker pasien. Namun, efek samping dari kemoterapi sangatlah besar karena banyaknya zat kimia yang harus diserap oleh tubuh.
Dari kekhawatiran itu, dua mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (UNAIR) menggagas pengobatan kanker berbasis tanaman herbal. Mereka adalah Qiara Amelia Putri Priyono dan Mochamad Radika Tory Alfiansyah. Keduanya berhasil memenangi juara pertama dalam kompetisi Pharmacope 2022 yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Farmasi Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret (UNS).
Dalam ajang perlombaan tersebut, keduanya mengajukan gagasan pengembangan teknologi sediaan patch berbasis ekstrak daun pepaya. Patch, seperti yang dilansir dari One More International Indonesia, merupakan teknologi transdermal yang bekerja dengan cara memungkinkan obat masuk ke dalam tubuh dari plester yang ditempel di luar kulit. Inovasi seperti ini berguna untuk meminimalisir interaksi obat dan memudahkan pasien yang kesulitan menelan obat.