IPOL.ID – Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) belum menerima pengajuan permohonan perlindungan dari penyanyi Nindy Ayunda yang diduga menjadi korban intimidasi oknum anggota.
Meski pada Kamis (6/4) Nindy sudah datang ke kantor LPSK di wilayah Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, tapi LPSK hingga kini belum menerima surat pengajuan permohonan resmi.
Kepala Biro Penelaahan Permohonan LPSK Muhammad Ramdan mengatakan, Nindy baru sebatas menanyakan syarat menjadi terlindung, dan belum mengajukan permohonan perlindungan.
“Belum ada. Baru menceritakan kronologis peristiwanya saja dan konsultasi hukum tentang permohonan perlindungan,” ujar Ramdan saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Sabtu (28/4).
LPSK menyatakan terbuka bila Nindy Ayunda ingin mengajukan permohonan perlindungan dalam kasus dugaan intimidasi dilakukan oknum anggota pada Minggu (2/4) lalu.
Jika nantinya Nindy mengajukan permohonan perlindungan maka LPSK akan melakukan penelaahan, hingga akhirnya memutuskan menerima atau menolak perlindungan.
“LPSK selalu terbuka kepada siapapun yang mengajukan permohonan perlindungan,” kata Ramdan.
Sebelumnya diberitakan, Nindy diduga mendapat intimidasi dari sejumlah anggota ketika berada di rumah adiknya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu (2/4).
Nindy menyebut diduga oknum anggota yang datang ke rumah adiknya untuk mencari Dito Mahendra, saksi kasus dugaan korupsi dan pencucian uang pengurusan perkara di Mahkamah Agung yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Jam 22.00 WIB kurang di hari minggu. Lalu pada saat itu tiba-tiba pembantu saya naik. ‘Ibu ada orang yang mencari Pak Dito’,” ujar Nindy pada wartawan, Kamis (6/4).
Namun informasi yang dihimpun ipol.id, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Hamim Tohari membantah bahwa ada anggota yang melakukan intimidasi terhadap Nindy Ayunda.
Hamim menyatakan kedatangan anggota terkait kasus kepemilikan senjata api yang diklaim pihak Dito memiliki izin Kodam IV/Diponegoro, serta kasus pelat mobil dinas TNI di rumah Dito.
“Jadi, keberadaan anggota di kediaman Nindy Ayunda adalah bagian dari tugas untuk menyelidiki informasi terkait dugaan kepemilikan senjata api ilegal oleh Dito Mahendra dan pelat nomor dinas militer,” tutup Hamim. (Joesvicar Iqbal)