IPOL.ID – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno diprediksi oleh berbagai kalangan bakal masuk dalam bursa Calon Wakil Presiden (Cawapres).
Berdasarkan prediksi itu pula, Sandiaga disebut akan berpasangan dengan Ganjar Pranowo, Calon Presiden (Capres) yang diusung oleh PDI Perjuangan.
Pengamat Politik dan Akademisi Rocky Gerung berpendapat, Sandiaga Uno jika dipasangkan dengan Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden tidak akan memikirkan urusan menang atau kalah.
“Begitu dideklarasikan (menjadi pasangan Capres-Cawapres) Ganjar dan Sandi itu, maka saham-saham strategis yang dimiliki Sandi itu langsung melonjak, kira-kira begitu kan?” jelas Rocky dikutip dari media, Sabtu (29/4).
“Ya tinggal di cek tinggal Bursa Efek Jakarta nanti. Walaupun dia enggak eh dilepas dalam materi yang tinggi itu pasti dapat untung,” tambahnya.
Oleh karena itu, lanjut Rocky, Sandiaga tak akan mempersoalkan menang atau kalah dalam kontestasi Pilpres 2024. Yang terpenting saat ini, menurut dia, Sandiaga tetap merajai dunia bisnis seperti sekarang ini.
“Ya walaupun enggak berhasil jadi wakil presiden juga ya gapapa. Mungkin dia juga berpikir, ya udah enggak jadi wakil presiden di zaman 2019 dulu. Tetapi dia tetap jadi presiden di bisnisnya dia tuh,” ungkapnya.
“Kita mungkin lupa, bahwa praktis mungkin untuk berkali-kali itu yang kita harus juga dikaitkan antara siasat bisnis dan kedudukan politik seseorang,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Sandiaga sebelumnya hanya dikenal sebagai tokoh bisnis yang di kalangan bisnisman, kemudian dapat keuntungan dari posisi itu (menjadi politisi).
Saat diusung sebagai calon wakil presiden periode 2029-2024, Sandiaga juga diharapkan dapat membawa perubahan perbaikan ekonomi nasional ke depan.
“Jadi itu udah sinyal yang biasa itu walaupun akhirnya dia kalah kan bersama Prabowo. Dan tidak menutup kemungkinan Sandi saat ini mungkin menganggap bahwa dengan memiliki status sebagai calon wakil presiden dari Ganjar bakal berpengaruh ke market,” jelasnya.
“Dimana pasar tentu mulai menduga kalau dia menang, regulasinya lebih baik dong buat market kan dan itu yang saya anggap bahwa ya Sandi mungkin lebih baik buat market. Tapi buruk buat ide keadilan sosial dari Soekarno tuh (PDIP) yang menjadi partainya Ganjar,” ungkap Rocky Gerung.(Yudha Krastawan)