Termasuk juga gambaran patung terakota yang menggambarkan Gadjah Mada berambut ikal dan berpipi tembem. Setelah diteliti lagi oleh arkeolog, ternyata bukan wajah Patih Gadjah Mada. Itu adalah pecahan keramik dari era Majapahit yang merupakan sebuah celengan.
Siapa yang mengklaim bahwa celengan tersebut adalah wajah Gadjah Mada? Lagi-lagi Muhammad Yamin, yang menemukannya ketika mengunjungi Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur untuk melihat lokasi bekas kerajaan Majapahit. Begitu tiba di Jakarta, Muhammad Yamin yang memang tergila-gila dengan Majapahit, kemudian memerintahkan seniman bernama Henk Ngantung untuk melukis wajah Gadjah Mada berdasarkan celengan yang ia temukan.
Wajah Gadjah Mada dalam cover buku karya Muhammad Yamin yang terbit pada 1945
Celengan tersebut secara resmi ditetapkan sebagai wajah Gadjah Mada ketika Muhammad Yamin menjabat sebagai Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan pada 1953. Sejak saat itulah, wajah Gadjah Mada masuk kurikulum dan muncul dalam buku-buku wajib pegangan para siswa.