“Polri memberikan bantuan BKO personel di ring 1, 2, dan 3. Untuk side events menjadi tanggung jawab penuh dari Polri,” tegasnya.
Beberapa hal yang diperkuat yakni fasilitas yang ada di Labuan Bajo. Contoh, keberadaan CCTV untuk memperkuat pengendalian dari Command Center, dari Bandara sampai tempat acara dan akomodasi.
“Terkait dengan camera body warm, CCTV statis dan mobile bisa kita penuhi,” terangnya.
Nantinya, CCTV tersebut akan dilengkapi dengan teknologi face recognition guna mendeteksi daftar atau orang-orang yang dicurigai akan melakukan tindak pidana.
Dalam pengamanan ini, sambungnya, Polri akan berkoordinasi dengan stakeholders lainnya dan pihak akomodasi. Guna memastikan apakah ada kendala yang membutuhkan bantuan.
Shandi menambahkan, secara keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di NTT, terjadi penurunan tren kejahatan. Beberapa hal yang menjadi perhatian yakni meningkatknya angka kecelakaan lalu lintas dari Tahun 2021 ke 2022.
“Potensi bencana di NTT ada kerawanan gempa bumi dan abrasi. Kemudian hidrome trilogi dan juga tingkat panas di NTT yang cukup tinggi,” tukasnya.