IPOL.ID – Dalam menentukan lokasi instalasi nuklir diperlukan berbagai macam pertimbangan termasuk diantaranya adalah penilaian potensi bahaya pada lokasi yang dipilih. Salah satunya adalah penilaian potensi bahaya gelombang seismik dan pergerakan sesar atau patahan bumi. Pengetahuan tentang hal tersebut akan meningkatan keselamatan dan meminimalisir bahaya eksternal pada sebuah instalasi nuklir.
“Indonesia telah melakukan penilaian dan pertimbangan lokasi atau tapak dalam waktu yang lama. Kita melakukan penilaian untuk menemukan lokasi yang cocok untuk pembangkit tenaga nuklir, diantaranya di Bangka dan di Kalimantan,” ujar Sudi Arianto selaku perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam kegiatan workshop “Seismic and Fault Displacement Hazard’s Assessment for the Safety of Nuclear Installations” di Gedung 125, Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie Serpong, Tengerang Selatan, baru-baru ini.
Sudi menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang dilewati oleh ring of the fire dimana banyak terdapat gunung berapi aktif, sehingga cukup sulit untuk meyakinkan bahwa Indonesia dapat membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). “Oleh karenanya sangat penting bagi kami untuk mengetahui informasi kondisi seismic (gempa) dan patahan,” katanya dilansir dari siaran pers BRIN.