“Mereka semua bertahan (di Pulau Bedwell) selama enam hari tanpa makanan dan air sebelum diselamatkan pada Senin malam,” kata pihak berwenang.
Penyintas dari Putri Jaya mengikatkan tubuhnya ke kaleng bahan bakar untuk tetap mengapung di laut sebelum berenang ke pulau itu, kata Putu Sudayana, kepala badan pencarian dan penyelamatan Indonesia di Kupang, ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur di mana para nelayan itu diketahui berasal.
Para penyintas ditemukan Senin oleh Pasukan Perbatasan Australia, yang sedang berpatroli dengan pesawat untuk memantau penyelundupan dan aktivitas ilegal lainnya. Sebuah helikopter penyelamat yang berbasis Broome dikerahkan dan mengangkut 11 penyintas.
Gordon Watt, manajer PHI Aviation, perusahaan pemilik helikopter penyelamat, mengatakan pesawatnya tidak dapat mendarat di pulau pasir itu. Mereka melakukan upaya penyelamatan yang sulit dan terpaksa menggunakan kacamata penglihatan malam.
Para penyintas dibawa ke Rumah Sakit Broome di mana Pasukan Perbatasan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para penyintas dilaporkan “dalam keadaan sehat meskipun mengalami cobaan berat.”