Oleh : Wina Armada Sukardi
Wartawan dan advokat senior, juga anggota Dewan Pakar Pengurus Pusat Muhammadiyah.
IPOL.ID – Pada bulan puasa tahun silam, setiap hari saya menulis seri human insterest. Kali ini saya menulis seri Sekitar Serba-Serbi Sholat Subuh (S5).Isi tulisan tidak membahas tata cara sholat subuh, apalagi menganalisis makna surat-surat yang sering dibaca pada sholat subuh, atau mendedah diskusi ikhwal subtansi atau filosofis dari sholat subuh dari tinjauan teologis. Itu kompetensi para ulama, ahli agama , atau tokoh masyarakat. Bukan kompetensi hamba ini. Saya hanya menulis “sketsa” serba-serbi yang terjadi di seputar sholat subuh. Semacam reportase alit. Itupun terbatas yang saya alami dan atau tahu saja. Semoga bermanfaat.
Berbagi Kavling di Rumah Alllah
Rumah kediaman saya terletak cuma “selangkahan” dari mesjid (Al Husnah). Sebagai umat muslim, hampir setiap hari saya sholat subuh di mesjid tersebut. Tentu ini saya lakukan lantaran senata-mata dan yang utama karena perintah Allah. Namun hal ini juga karena yang memungkinkan saya lakukan di mesjid pada subuh hari. Pertama, pada subuh saya belum punya kegiatan apapun. Kalau pun ada kegiatan, seperti lari pagi atau ada pertemuan di pagi hari, dapat dilakukan setelah sholat subuh.